Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary,  Arbain An Nawawi

Jibril’s Questions (Bagian 2)

This entry is part [part not set] of 15 in the series ArbainNawawi

Diterbitkan pada -- 5 April 2021 @ 10:14

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛

Jibril’s Questions (Bagian 2)
📖 Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiy – Pertemuan Keempat
👤Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary, Lc. حفظه الله تعالى
🗓️ 20 Rabi’ul Awwal 1442 H / 05 November 2020

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

🔳 Khutbatul Haajah

إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيِّئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مُضِلَّ له، ومن يضلل؛ فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنتُم مُسْلِمُونَ} [آل عمران: ١٠٢]

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكَمْ رَقِيبًا} [النساء: ١١]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَههُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيماً} [الأحزاب: ٧٠ – ٧١]

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَللَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. أَمَّا بَعْدُ.

Doa-doa dalam menuntut ilmu

اَللَّهُمَّ إِنَّا نسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلا

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima

🔳 Pertemuan keempat masih membahas hadits yang kedua

🕋 Hadits 2 (الحديث الثاني)

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْننَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أأَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْععَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . [رواه مسلم]

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata:“anda benar.” Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman.” Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata: “anda benar”. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan.” Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau.” Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya?” Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian.” (Riwayat Muslim)

Ⓜ️ Muraja’ah Faidah yang dibahas di pertemuan sebelumnya

☑️ Imam Muslim menyendiri dalam meriwayatkan hadits ini dari Abdullah ibn ‘Umar رضي الله عنهما.
Hadits ini juga mutafaqqun ‘alaih namun dari jalan Abu Hurairah رضي الله عنه

☑️ Hadits pertama dalam kitab Arba’in Nawawi (Hadits Niat) adalah hadits pertama di kitab Shahih Bukhari, hadits kedua (Hadits Jibril) adalah hadits kedua di Shahih Bukhari, dan merupakan hadits pertama di kitab Shahih Muslim. Cara pengurutan ini banyak diikuti ulama lain salah satunya Imam Baghawi رحمه الله.

☑️ Hadits Jibril adalah hadits pertama Kitabul Iman di dalam Shahih Muslim. Di hadits ini terdapat kisah Yahya bin Ya’mar & Humaid bin ‘Abdirrahman رحمهما الله, ketika berhaji/berumrah bertemu dgn Ibnu Umar رضي الله عنه, dimana mereka bertanya tentang Qadariyyah, kemudian Ibnu Umar رضي الله عنه meriwayatkan Hadits ini.

☑️ Setelah bid’ah khawarij, bid’ah Qadariyyah adalah bid’ah yang paling pertama muncul dalam Islam.

☑️ Jibril عليه السلام dan Para Malaikat bisa merubah bentuknya menjadi manusia dengan izin Allah ﷻ.

☑️ Adab dalam menuntu ilmu:
1. Mendekat kepada orang yang kita tuntut ilmunya.
2. Berpenampilan yang baik saat menuntut ilmu agama.
3. Murid boleh bertanya tentang perkara yang sebagian orang di majelis tersebut belum mengetahui jawabannya.

☑️ Hadits ini mengandung kaidah fiqh:
المتسبب كالمباشر
yang menjadi sebab maka dia seperti pelaku langsung.

☑️ Kata Islam dan kata Iman adalah:
إذا اجتمعا افترقا، و إذا افترقا اجتمعا
jika dikumpulkan dalam sesuatu maka memiliki makna yang berbeda (Islam untuk amalan lahir, Iman untuk amalan batin), namun jika disebut bersendirian maka kata Islam dan Iman adalah sama-sama mencakup dua makna (amalan lahir dan batin).
Contoh dalilnya di Surat Al-Maidah ayat 5.
➡️contoh lain dalam kata fakir & miskin, kata albirr & attaqwaa.

☑️ Dua Kalimat Syahadat:
1. Saling berkaitan (mutalaziman).
2. Berlaku wajib untuk manusia dan jin (lazimataan ‘alal insi wal jinn).

☑️ Terjemahan kalimat syahadat yang tepat: “Tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) yang haq selain Allah”. Alasannya karena orang kafir menyembah tuhan-tuhan yang tidak berhak untuk disembah (sembahan yang bathil). Dalilnya Surat Al-Hajj ayat 62.

☑️ Apabila ada yang menerjemahkan: “Tiada pencipta selain Allah”. Terjemahan ini kurang sempurna karena orang kafir pun meyakini tidak ada pencipta selain Allah ﷻ. Dalil-dalilnya: Surat Al-‘Ankabut ayat 61 & 63, Surat Luqman ayat 25, Surat Az-Zumaar ayat 38, Surat Az-Zhukhruf ayat 9.

🕋 Lanjutan Faedah Hadits

1️⃣ Rukun kalimat syahadat (Laa ilaaha illallah) mempunyai dua rukun (Rukun Tauhid):
1. An-Nafyu atau peniadaan: “Laa ilaaha” membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
➡️ Disamakan dengan Albaraa (berlepas diri) dari kesyirikan, meskipun pelakunya keluarga sendiri.
2. Al-Itsbat (penetapan): “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
➡️ Disamakan dengan Alwalaa (loyal) kepada Allah ﷻ dan kaum muslimin.

2️⃣ Konsekuensi Syahadat Laa ilaaha illallah:
1. Mentaati apa yang diperintahkan
2. Menjauhi apa yang dilarang
3. Mempercayai apa yang dikabarkan Rasulullah ﷺ baik yang telah lalu, sekarang, maupun akan datang
4. Tidak beribadah kepada Allah ﷻ kecuali dengan apa yang diajarkan Rasulullah ﷺ

3️⃣ Dua rukun beramal:
1. Ikhlas (syahadat pertama) – beribadah hanya kepada Allah ﷻ
2. Mutaba’ah (syahadat kedua) – beribadah hanya dengan apa yang disyaratkan Rasulullah ﷺ

4️⃣ Beriman kepada Allah ﷻ. Meyakini dengan tanpa keraguan bahwasanya:
1. Allah Ada
2. Allah Maha Pencipta, Maha Kuasa (Rububiyyah)
3. Allah memiliki sifat² Yang Maha Mulia
4. Allah Satu²nya Yang Berhak diibadahi

5️⃣ Beriman kepada Malaikat.
Meyakini bahwa:
☑️ Allah ﷻ menciptakan Malaikat dari cahaya, memiliki sayap, besar, dan banyak hanya Allah ﷻ yang Mengetahui jumlahnya. Setiap hari masuk 70rb malaikat ke Baitul Ma’mur dan tidak pernah kembali.
Hadits tentang tali pengikat neraka:
Jahannam tersebut memiliki 70.000 tali pengikat. Pada setiap tali pengikat ada 70.000 malaikat yg akan menyeretnya (HR. Muslim).
Dan khabar-khabar lain yang shahih tentang malaikat maka kita wajib membenarkannya.

6️⃣ Beriman kepada kitab-kitab.
meyakini bahwa:
☑️ Allah ﷻ menurunkan kitab² tersebut sebagai firman-Nya, bukan makhluk
☑️ Mengandung petunjuk
☑️ Al-Qur’an adalah penyempurna dari kitab² sebelumnya

7️⃣ Beriman kepada para Rasul.
meyakini bahwa:
☑️ Allah ﷻ mengutus para Rasul untuk menyampaikan petunjuk dari kalangan malaikat & manusia. Dalilnya Surat Al-Hajj ayat 75.
☑️ Tidak ada dari kalangan jin Rasul, hanya ada Nudzur: pemberi peringatan. Dalilnya Surat Al-Ahqaf ayat 29-32.
☑️ Para Rasul diberikan tugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah ﷻ
☑️ Mereka sudah menyampaikan risalah (wahyu dari Allah ﷻ) seluruhnya kepada manusia dengan sempurna
☑️ Ada dari para Rasul yang diketahui kisahnya, ada yang tidak
☑️ Ada 25 Nabi & Rasul yang disebutkan di Al-Qur’an. Dalilnya Surat Al-An’am ayat 83-86 (18 Nabi & Rasul), sisanya 7 ada di Surat² lainnya.

8️⃣ Beriman kepada Hari Akhir.
meyakini bahwa:
☑️ Apa saja yang terjadi setelah kematian sebagai pembeda antara kampung dunia dan kampung akhirat
☑️ Setiap yang mati mulai saat itu kiamatnya, yang tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan dia mati.
☑️ Adanya kehidupan di dalam barzah: fitnah qubur, nikmat atau adzab qubur, hari kebangkitan, hisab padang mahsyar, dan seterusnya hingga surga dan neraka

9️⃣ Beriman kepada Takdir.
Meyakini bahwa:
☑️ Allah ﷻ Maha Mengetahui segala sesuatu
☑️ Dengan ilmu pengetahuan tersebut Allah Menulis semua takdir makhluk
☑️ semua yang terjadi atas kehendak Allah ﷻ
☑️ semua yang terjadi adalah ciptaan Allah ﷻ

🕋 Sesi Pertanyaan:

1. Kenapa Allah ﷻ menciptakan kita untuk beribada kepada-Nya?
✒️Jawab:
Kaidah:
Surat Al-Anbiyaa ayat 23:
(لَا یُسۡـَٔلُ عَمَّا یَفۡعَلُ وَهُمۡ یُسۡـَٔلُونَ)
Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi merekalah yang akan ditanya (atas apa yang mereka perbuat)
Allah ﷻ Maha Kuasa atas apa yang Dia Kehendaki, dan penciptaan-Nya tidak sia-sia, dalilnya Surat Al-Mu’minun ayat 115:
(أَفَحَسِبۡتُمۡ أَنَّمَا خَلَقۡنَـٰكُمۡ عَبَثࣰا وَأَنَّكُمۡ إِلَیۡنَا لَا تُرۡجَعُونَ)
Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Dalil lainnya Surat Shad ayat 27.

2. Bagaimana sikap kita terhadap orang yang tidak suka Manhaj Salaf karena membid’ahkan Maulid.
✒️Jawab:
Kita sebagai orang yang bersyahadat:
أشهد أن محمد رسول الله
✔️️maka berkonsekuensi untuk melakukan ibadah hanya dengan apa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Contoh: tidak ada kita dapati Rasulullah ﷺ dan para Shahabat-nya melakukan: tahlil kematian/haul di bilangan hari tertentu.
✔️wajib membenci dan memerangi bid’ah sebagaimana Sabda Nabi ﷺ
✔️ tentang maulid Nabi ﷺ tidak ada satu riwayat pun beliau memperingati tanggal kelahirannya. Apabila ada yang berdalil tentang Nabi ﷺ berpuasa di hari Istnin, maka itu adalah tentang harinya, bukan tgl 12 Rabi’ul Awwal.
✔️di dalam banyak riwayat terdapat khilaf tanggal kelahiran Nabi ﷺ, tidak ada kesepakatan. Namun kematian beliau bersepakat tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 11H. Maka kita khawatir apakah mereka bergembira atas kelahiran Nabi ﷺ ataukah atas kematian beliau Nabi ﷺ?
✔️Abu Bakr Ash-Shiddiq رضي الله عنه, para khalifah, sampai para Imam tidak pernah ada menyebutkan bahwa mereka memperingati maulid Nabi ﷺ
✔️mencintai Nabi ﷺ adalah dengan mengikuti Sunnah-nya, bukan memperingati maulid dan retorika belaka.
➡️ Nasehat untuk para ikhwah yang dituduh:
1. Bersabar
Rasulullah ﷺ bersabda,
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)
2. Jelaskan dengan ilmiyyah, tanpa berdebat
3. Berdoa agar kaum muslimin mendapat hidayah

3. Apakah sikap baraa Abdullah bin Umar رضي الله عنهما kepada Qadariyyah termasuk rukun kalimat Tauhid?
✒️Jawab:
Iya termasuk. Albaraa yakni berlepas diri dari segala kesyirikan. Orang Qadariyyah lama meyakini Allah ﷻ tidak memiliki ilmu tentang takdir. Orang Qadariyyah baru meyakini Allah ﷻ tidak memiliki andil terhadap perbuatan makhluk. Kedua jenis ini adalah kesyirikan dimana meyakini ada kekuatan lain selain Allah ﷻ.

4. Apakah termasuk tidak melakukan baraa apabila kita belajar tips sukses dari orang-orang kafir barat?
✒️Jawab:
Kita boleh berinteraksi sosial dengan orang kafir, seperti bertetangga dan memberi hadiah. Dalilnya Surat Al-Maaidah ayat 2: “…Janganlah keburukan orang membuat kalian tidak adil…”
Maka tidak mengapa belajar dari orang kafir. Akan tetapi bila yang dipelajari adalah prinsip hidup, maka cukuplah hal tersebut diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah. Dan dalam belajar dengan orang kafir maka hendaknya kita memiliki dasar aqidah Islam yang kuat agar mampu menepis apabila ada syubhat.

5. Dimanakah batasan Alwalaa dan Albaraa kepada kaum muslimin dan bukan muslimin?
✒️Jawab:
Batasannya adalah cinta. Kita tidak boleh mencintai pelaku kesyirikan, dalam hal menjadikan mereka teman baik, pemimpin, dan semisalnya. Dalilnya Surat Al-Mujaadilah ayat 22.
Kita boleh berbuat baik kepada orang kafir apalagi seandainya orang kafir tersebut keluarga kita namun tidak boleh mencintai mereka pada hal-hal yang bertentangan dengan syariat.

6. Dengan banyaknya pelajaran baru pada Hadits Jibril, apakah para Shahabat langsung paham atau “sami’na wa atha’na”?
✒️Jawab:
Penciptaan Allah ﷻ penuh dengan hikmah, termasuk kejadian di Hadits ini dimana Allah ﷻ ingin para Shahabat untuk belajar dari Jibril عليه السلام tentang Ummussunnah ini.

7. Apakah takut kepada dosen atau semisalnya termasuk takut yang dilarang?
✒️Jawab:
Takut yang di dalamnya ada kesyirikan adalah:
1. takut yang diiringi secara rahasia (ghaib) akan memberikan kita kemudharatan.
Contoh: takut apabila kuburan tidak diberi bunga akan menimbulkan mudharat, pohon apabila tidak diberi sesaji akan menimbulkan musibah.
2. takut yang di dalamnya terdapat pengagungan sehingga memalingkan dari kewajiban kepada Allah ﷻ.
Contoh: takut kegelapan sehingga mengagungkan yang ada di kegelapan seperti jin, sehingga kemudian dia tidak melakukan kewajiban kepada Allah ﷻ seperti shalat.

8. Bagaimana menanggapi teman yang berputus asa atas kesalahan di masa yang telah lalu? Saya sampaikan bahwa itu takdir Allah ﷻ namun dia beranggapan kesalahan itu hanya darinya.
✒️Jawab:
➡️Bahwa menyandarkan maksiat kepada takdir tidak diperbolehkan dan haram hukumnya.
Contoh: mengatakan seseorang berzina karena atas takdir Allah ﷻ.
karena:
1. Kita tidak tahu takdir Allah ﷻ kecuali apabila sudah terjadi
2. Allah ﷻ sudah menentukan jalan yang baik dan buruk
➡️Syaithan adalah makhluk yang licik dengan mengajak manusia untuk putus asa dengan dalih taubat. Sehingga dia merasa Allah ﷻ tidak akan mengampuni dan akan selalu menyiksanya. Sehingga karena putus asa dia tidak beribadah kepada Allah ﷻ.
Padahal Allah ﷻ akan mengampuni dosa hamba²-Nya sebagaimana dalilnya Surat Azzumaar ayat 53 dan Surat Al-Furqan ayat 70.
➡️Kita berhadapan dengan Dzat Yang Maha Pengasih dan Kasih Sayang-Nya Meliputi segala sesuatu. Maka hamba wajib bertaubat dan harus meyakini Allah ﷻ Berkuasa untuk Menerima taubatnya. Menyesal atas dosa wajib tapi berputus asa tidak boleh.
➡️Tahapan Taubat:
1. Ikhlas karena Allah ﷻ
2. Menyesali perbuatannya
3. Segera berhenti melakukan perbuatan dosa itu
4. Bertekad kuat tidak melakukan perbuatan dosa itu lagi
5. Apabila ada hak orang lain maka kembalikan
➡️Bagi orang yang bertaubat bukalah lembaran baru, bacalah ayat² tentang rahmat Allah ﷻ, tapi jangan lupakan juga kita pernah berdosa, agar kita tidak ujub atas amalan yang kita lakukan. Bersyukur, berdoa istiqamah, tetap berharap rahmat Allah ﷻ, dan takut siksa Allah ﷻ.

9. Bagaimana apabila seseorang luput dari salah satu rukun iman? contohnya tathayyur?
✒️Jawab:
➡️Beriman kepada Allah ﷻ tidak akan ada tanpa mengimani 5 rukun iman yang lain, dan seterusnya 6 rukun iman saling berkaitan. Apabila meluputkan salah satunya maka yang lain tidak akan bermanfaat.
➡️Sedangkan masalah tathayyur adalah perkara beriman kepada Allah ﷻ, artinya melakukan kesyirikan dalam hal ada selain Allah ﷻ yang berandil dalam mengatur perkara kebaikan dan keburukan. Misal ada burung hantu di atas rumah maka akan sial. Hal ini adalah syirik asghar (kecil), dan bisa menjadi syirik akbar (besar) apabila dia berkeyakinan hal yang dia tathayyur-kan itu sendirilah yang mengatur kebaikan dan keburukan tersebut.

🕋 Nasehat dari Ustadz:
Ringkasan dari yang telah dipelajari:
☑️ Terbukti Hadits Jibril adalah Ummussunnah, karena seluruh ajaran Nabi ﷺ baik amalan batin dan lahir disebutkan, dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

و الله تعالى أعلم بالصواب

Doa Kafaratul majelis

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🌎 Web: http://ittibamengaji.net
🎥 Youtube: http://youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: http://instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: http://t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: http://twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: http://facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: http://soundcloud.com/ittibamengaji

Series Navigation
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *