Sudah Luruskah Niat Kita?
- Jibril’s Questions (Bagian 1)
- Kiat-Kiat Meluruskan Niat
- Sudah Luruskah Niat Kita?
- Laksanakan Perintah, Jauhi Larangan, dan Jangan Banyak Bertanya – Bagian Kedua
- Laksanakan Perintah, Jauhi Larangan, dan Jangan Banyak Bertanya
- Nasihat Adalah Inti Ajaran Agama Islam – Bagian Kedua
- Darah Seorang Muslim Terhormat
- Nasihat Adalah Inti Ajaran Agama Islam
- Kiat Selamat Dari Syubhat
- Lebih Mengenal Bid’ah
- Kupas Tuntas Seputar Takdir
- Jibril’s Questions (Bagian 2)
- Takdir dan Penciptaan Manusia
- 5 Pilar Sukses
- Jibril’s Questions (Bagian 3)
Diterbitkan pada -- 20 Januari 2021 @ 11:56
┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛
Sudah Luruskah Niat Kita?
📖 Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiy – Pertemuan pertama
👤Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary, Lc. حفظه الله تعالى
🗓️ 29 Shafar 1442 H / 15 Oktober 2020
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Khutbatul Haajah
إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيِّئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مُضِلَّ له، ومن يضلل؛ فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنتُم مُسْلِمُونَ} [آل عمران: ١٠٢]
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكَمْ رَقِيبًا} [النساء: ١١]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيماً} [الأحزاب: ٧٠ – ٧١]
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.أَمَّا بَعْدُ.
Doa-doa dalam menuntut ilmu
اَللَّهُمَّ إِنَّا نسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلا
Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
اللَّهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْنا مَايَنْفَعُنا, وَ زِدْنا عِلْمًا
Ya Allah, berilah manfaat kepada kami dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepada kami, dan ajarkanlah kami apa-apa yang bermanfaat bagi kami, Dan tambahkanlah ilmu kepada kami
اللَّهُمَّ إِنّا نعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
Ya Allah… kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak didengar (tidak dikabulkan)
1️⃣ Muqaddimah
✔️ Apa yang kita lakukan sekarang ini adalah ibadah, yakni menuntut ilmu Agama.
➡️ Seperti perkataan Imam Az-Zuhri رحمه الله:
Tidaklah Allah ﷻ itu diibadahi dengan sesuatu yang lebih afdhal dibanding dengan ilmu.
➡️ Begitu pula perkataan Imam Asy-Syaafi’i رحمه الله:
لَيْسَ بَعْدَ الْفَرَائِضِ أَفْضَلُ مِنْ طَلَبِ الْعِلْمِ
Tidak ada setelah berbagai hal yang wajib yang lebih utama dari menuntut ilmu.
✔️ Tema kajian malam ini (yakni: “Sudah Luruskah Niat Kita”) diambil dari hadits yang pertama dari 40 hadits yang dikumpulkan imam nawawi dalam kitabnya Arba’in An-Nawawi
✔️ Para Ulama mengatakan yang intinya: “Beradablah sebelum berilmu”
➡️ Adab kaitannya dengan hal-hal lahiriyah yang berkaitan dengan perbuatan baik
➡️ Akhlak kaitannya dengan apa yang ada di dalam hati yaitu sifat
✔️ Salah satu adab dalam menuntut ilmu (mempelajari kitab) adalah mengenal siapa yang menulis kitab, dan apa yang ditulis.
2️⃣ Biografi ringkas Imam An-Nawawi رحمه الله
✔️ Nama beliau: Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy.
➡️ Beliau dikenal dengan An-Nawawi karena dilahirkan di Nawa, sebuah desa di Huran, sebuah distrik di kota Damaskus, sekarang ibukota Suriah.
✔️ Kunyah beliau: Abu Zakaria.
✔️ Tentang beliau:
➡️ Ibnu Al-‘Atthar murid beliau berkata bahwa gurunya setiap harinya mengikuti 12 majelis ilmu.
Ibrah: Usaha tidak mengkhianati hasil.
Sebagaimana Firman Allah ﷻ:
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
-Surat Al-Ankabut, Ayat 69
➡️ Imam nawawi pandai mengatur waktu, sulit untuk diajak main-main.
Hal ini senada dengan perkataan Ibnu Mas’ud رضي الله عنه:
“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang (usia bertambah), namun amalanku tidak bertambah.”
Hendaknya sikap seorang muslim mengikuti Firman Allah ﷻ:
فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
-Surat Asy-Syarh, Ayat 7-8
✔️ Termasuk ulama yang tidak menikah.
Akan tetapi, karya-karya beliau bermanfaat dan awet, karena dilakukan ikhlas demi Allah ﷻ.
Sesuai dengan Firman Allah ﷻ:
…فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ جُفَآءٗۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمۡكُثُ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ كَذَٰلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ
“Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.”
-Surat Ar-Ra’d, Ayat 17
Oleh karena itulah karya-karya beliau banyak sampai sekarang di mesjid-mesjid dan majelis ilmu dipelajari kaum muslimin seperti kitab Riyadhusshalihin dan kitab arba’in ini sendiri.
✔️ Umur beliau 45 tahun (631H – 676H)
3️⃣ Tentang Kitab Arba’in An-Nawawi
✔️ Adalah kitab yang berisikan 40 hadits yang dikumpulkan Imam Nawawi, yang ia sebenarnya ada 42 hadits.
✔️ Para ulama banyak sekali membukukan hadits Arba’in (40 Hadits) Kenapa? Salah satunya karena ada sebuah hadits bahwasanya barang siapa yang hafal atau mengumpulkan 40 hadits dari Rasulullah ﷺ akan dicatat kebaikan (dan semisalnya).
➡️ Akan tetapi hadits ini lemah meskipun banyak jalan-jalan sanadnya.
➡️ Mengapa para ulama mengamalkan hadits lemah? Karena memperhatikan manfaat untuk kaum muslimin terkait penulisan kitab-kitab Arba’in ini.
➡️ Adapun Imam An-Nawawi menyatakan tujuannya menulis kitab ini bukan mengamalkan hadits lemah ini, namun Hadits lain yang shahih yaitu sabda Rasulullah ﷺ:
“Hendaklah yang menyaksikan (ini) menyampaikan kepada yang tidak hadir…” H.R. Bukhari & Muslim
✔️ Kitab berisi hadits-hadits terkait dasar atau pokok Agama Islam ini asalnya dikumpulkan oleh Al Imam Ibnu Shalah رحمه الله, yang berjumlah 26 hadits yang merupakan pokok ajaran islam dalam Kitab beliau Al-Ahadits al-kulliyyah.
✔️ Kemudian Imam An-Nawawi menambahkan hadits-hadits tentang pokok Agama menjadi 42 hadits yang terangkum dalam kitab ini. Dan kemudian ditambahkan genap menjadi 50 Hadits oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali.
✔️ Hadits-hadits yang dikumpulkan Imam An-Nawawi adalah kebanyakannya dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dengan membuang sebagian sanadnya agar mudah dihapal dan bermanfaat untuk orang banyak.
✔️ Kitab ini merangkum Hadits-hadits yang merupakan kaidah agung Agama Islam, mencakup 1/3 Agama bahkan 1/2 Agama Islam.
4️⃣ Hadits 1 (الحديث الأول)
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).
✔️ Penjelasan redaksi Hadits
➡️ Amirul mu’minin, artinya pemimpin orang-orang yang beriman. Gelar ini ada sejarahnya: setelah Rasulullah ﷺ wafat, maka digantikan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه, dimana beliau digelar sebagai Khalifah Rasulullah. Jika Abu Bakar adalah Khalifah Rasulullah, maka aneh jika Umar رضي الله عنه digelari Khalifah Khalifah Rasulullah. Maka shahabat Al-Mughirah bin Syu’bah berkata kira-kira sbb: “Anda pemimpin kami, dan kami orang-orang mukmin, maka anda adalah Amirul Mukminin.” Kisah ini dinukil dari Kitab Al-Isti’ab karya Imam Ibnu Abdil Barr ulama madzhab Maliki.
➡️ Abu Hafsh adalah nama kun-yah. Untuk pria: abu, untuk wanita: ummu. Kun-yah adalah sunnah Nabi ﷺ. Dalam sebuah Hadits riwayat Bukhari, Nabi ﷺ memberi kun-yah Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dengan Abu Thurab (bapaknya debu) karena tidur di mesjid Nabi ﷺ yang lantainya masih tanah. Imam Al-Albani رحمه الله berkata kun-yah adalah termasuk adab islam.
➡️ Catatan: Jika ditanya nama anda maka sebutkan nama, bukan kun-yah. Kecuali kalau ingin memanggil orang untuk memuliakannya.
➡️ Kun-yah tidak harus dgn nama anak (contoh: ‘Aisyah Ummu Abdillah رضي الله عنها kunyah dengan nama ponakan, Imam An-Nawawi dengan kunyah Abu Zakariyya padahal beliau tidak punya anak) dan tidak harus dengan nama manusia (contoh Abu Thurab Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dan Abu Hurairah رضي الله عنه).
✔️ Keutamaan Umar bin Khaththab رضي الله عنه
➡️ Lahir pada tahun 40 sebelum Hijriyyah dan wafat pada 23 H.
➡️ Masuk islam umur 30-an tahun.
➡️ Hadits Imam tirmidzi: “Seandainya setelahku ada nabi, niscaya ia adalah ‘Umar bin Al-Khaththaab”
➡️ Jin takut padanya
➡️ Manusia yang dibenarkan pendapatnya oleh Allah ﷻ beberapa kali: tentang Hijab istri Nabi ﷺ, tentang Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, tentang tidak mengambil tawaran perang Badr.
➡️ Namun walaupun dengan keutaman tersebut Umar رضي الله عنه pernah menanyakan ke Huzaifah apakah dia termasuk ke daftar orang munafik.
✔️ Di Hadits ini Umar رضي الله عنه berkata dengan سَمِعْتُ yang berarti “Aku mendengar”, yang berarti hadits ini sangat kuat. Bukan seperti hadits dari fulan dari fulan, maka belum tentu mendengar.
✔️ Bagian pertama Hadits berkaitan dengan amal: Kalimat “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya” memiliki 2 makna:
1. Setiap perbuatan terjadi karena niat. Contoh: menahan lapar dan segala larangan puasa namun tidak berniat untuk puasa, maka tidak mendapat pahala puasa.
2. Nilai setiap perbuatan ada pada niatnya, yakni baik dan buruknya suatu perbuatan maka tergantung niatnya.
✔️ Niat adalah amalan hati, secara Bahasa artinya maksud dan keinginan. Berkata Al Hafizh Ibnu Hajr bawa fungsi niat ada 2:
1. Tamyiizul ibadat ba’duha an ba’d (menentukan antara ibadah dengan ibadah). Contoh: shalat Zhuhur dan shalat Ashar tergantung niatnya, sehingga niat membedakan jenis ibadah.
2. Tamyiizul maqsud bil ‘aml (menentukan tujuan ibadah). Apakah untuk Allah? atau untuk dunia.
➡️ Fungsi kedua ini yang dimaksud di hadits ini.
✔️ Bagian kedua Hadits berkaitan dengan pelakunya: “Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.”
✔️ Nabi ﷺ menggunakan hijrah sebagai contoh amal di hadits ini.
➡️ Hijrah secara Bahasa artinya berpindah tempat, contohnya hijrah Nabi ﷺ dari Mekkah ke Madinah yang mana sudah lewat terjadi.
➡️ Secara istilah berarti berpindah dari kemaksiatan ke ketaatan. Hijrah secara istilah ini tidak akan habis sampai hari kiamat.
➡️ Yang dimaksud dari hadits adalah hijrah dari Mekkah ke Madinah.
✔️ Ada kisah terkait hadits ini dimana seorang shahabiyah Ummu Qaish dilamar, kemudian mengatakan kepada pelamarnya apabila kamu ikut berhijrah maka lamarannya diterima.
➡️ Kata Alhafizh Ibnu Hajar kisah ini tidak berkaitan terkait sebab turun Hadits ini, namun kisah tersebut sering disebutkan para ulama.
✔️ Hadits ini diriwayatkan oleh 2 imam:
1. Imam Bukhari: berasal dari kota Bukhara di Uzbekistan, antara Asia tengah ke eropa timur.
Imam muslim: Annaisaburi di iran, di Iraq.
2. Imam Muslim murid Imam Bukhari berasal dari Naysaburi, sekarang Iran.
➡️ Imam Muslim adalah murid Imam Bukhari, namun beliau berlomba dalam kebaikan dengan gurunya, sehingga sampai sekarang sering disebutkan Hadits Bukhari dan Muslim. Hal ini juga terlihat pada Abu Bakar dan Umar رضي الله عنهما
5️⃣ Sesi Pertanyaan
1. Mengapa contoh amalan yang dipakai di hadits ini adalah hijrah?
Jawab:
✔️ Dalam berhijrah ada 3 hal terkumpul:
1. berucap dengan lisan
2. meyakini dengan hati hijrah akan mendatangkan pahala
3. dan kemudian melaksanakanya dengan perbuatan
✔️ Karena hijrah memerlukan pengorbanan. Seperti Nabi ﷺ yang mencintai kota Mekkah namun demi memenuhi perintah Allah ﷻ berhijarah ke Madinah.
✔️ Dalam Surat Al-Hasyr ayat 8:
لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٰلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
“(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridhaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
2. Bagaimana menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya?
Jawab:
✔️ Kita harus tahu manusia sangat cinta kepada 8 hal, yakni 5 manusia dan 3 benda, lihat surat At-Taubah ayat 24:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
“Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
✔️ Sehingga untuk menumbuhkan cinta kepada Allah ﷻ maka:
➡️ 1. Ingat ancaman Allah
➡️ 2. Ingat keutamaan mencintai Allah, hadits 3 perkara merasakan kelezatan iman sbb:
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, dari Nabi ﷺ bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.”
➡️ 3. Ingat surga yang dijanjikan Allah ﷻ
3. Apabila bersedekah karena kasihan saja apakah dapat pahala?
Jawab:
✔️mendapat pahala sedekah, dan pahala mengasihi orang yang kesulitan.
Akan tetapi beda pahalanya dengan yang memang meniatkan bersedakah untuk ridha Allah ﷻ.
4.Dosakah apabila takut kepada kematian?
Jawab:
✔️ Mengingat kematian adalah hal yang baik. Orang yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat kematian. Sehingga dengan mengingat kematian konsekuensi baiknya adalah menimbulkan ketaatan kepada Allah ﷻ, bukan sebaliknya menjauh dan berputus asa dari rahmat Allah ﷻ.
5. Bagaimana cara meluruskan niat? Apa tipsnya meluruskan niat dalam ibadah?
Jawab:
✔️ Niat yang lurus itu adalah apabila seseorang beribadah dengan mentauhidkan Allah ﷻ dgn ikhlas.
➡️ Musuhnya niat ikhlas adalah riya, sebabnya 2:
1. Ingin dipuji: perangilah dengan memasukkan ke relung hati kita bahwa tidak ada pujian yg paling istimewa selain pujian dari Allah ﷻ.
2. Ingin hadiah: perangilah dengan mengetahui bahwa semua yang ada di tangan manusia tidak akan pernah sampai kantong kita kecuali dari izin Allah ﷻ.
6️⃣ Penutup
✔️ Nasehat dari Ustadz:
➡️ 1. Jangan pernah menuduh orang niatnya salah karena niat adalah urusan hati, sedangkan urusan hati adalah urusan dengan Allah ﷻ.
➡️ 2. Selalu menjaga dan memperbaharui niat karena hati manusia terbolak-balik, dimana ketika niatnya terbalik maka amalan tidak akan diterima Allah ﷻ.
Doa Kafaratul majelis
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
📸 Instagram: http://instagram.com/itb2020mengaji
📩 Telegram: http://t.me/itb2020mengaji
🎙️ Twitter: http://twitter.com/itb2020mengaji
💻 Facebook: http://facebook.com/itb2020mengaji
🎤 Soundcloud: http://soundcloud.com/ittibamengaji
🎥 Youtube: http://youtube.com/c/ittibamengaji