Series,  Tema,  Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.,  At-Tauhid

Syirik! Istighatsah dan Berdoa Kepada Selain Allah

This entry is part [part not set] of 11 in the series Tauhid

Diterbitkan pada -- 8 September 2021 @ 09:37

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛

Syirik! Istighatsah dan Berdoa Kepada Selain Allah ‎ﷻ
📖 Syarah Kitab At-Tauhid
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja Lc. MA. حفظه الله تعالى
🗓️ Sabtu, 9 Dzulqa’dah 1442 H / 19 Juni 2021

 

🔘Muqodimah

⏺Rasulullah ﷺ bersabda,
‎الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi)

⏺ Doa merupakan ibadah yang agung karena pada saat berdoa seorang hamba mengakui keagungan Allah ‎ﷻ yang menunjukkan bukti nyata ketidakmampuan seorang hamba.

⏺ Allah ‎ﷻ menyukai hambanya yang berdoa khususnya pada saat sujud.

‎عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ  رواه مسلم
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda: Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa  (HR Muslim)

⏺Jika ibadah yang agung ini diserahkan pada selain Allah, maka merupakan sebuah kesyirikan yang besar.

Misal meminta pertolongan pada berhala, pada nabi Isa, atau pada kuburan Nabi, hal ini merupakan syirik akbar/besar.

⏺Di antara syirik yang paling besar adalah berdoa pada selain Allah. Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al Ahqaf: 5-6

Al Ahqaf: 5
‎وَمَنۡ أَضَلُّ مِمَّن يَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسۡتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَآئِهِمۡ غَٰفِلُونَ
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?

Al Ahqaf: 6
‎وَإِذَا حُشِرَ ٱلنَّاسُ كَانُواْ لَهُمۡ أَعۡدَآءٗ وَكَانُواْ بِعِبَادَتِهِمۡ كَٰفِرِينَ
Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.

⏺Demikian halnya Nabi Isa yang menjawab pada hari akhir mengenai penyembahan padanya. Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al Maidah: 116-117

Al-Maidah: 116
‎وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ مَا يَكُونُ لِيٓ أَنۡ أَقُولَ مَا لَيۡسَ لِي بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِي وَلَآ أَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.

Al-Maidah: 117
‎مَا قُلۡتُ لَهُمۡ إِلَّا مَآ أَمَرۡتَنِي بِهِۦٓ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۚ وَكُنتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدٗا مَّا دُمۡتُ فِيهِمۡۖ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِي كُنتَ أَنتَ ٱلرَّقِيبَ عَلَيۡهِمۡۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.

⏺ Tidak ada yang bisa mengabulkan doa kecuali Allah ‎ﷻ sesuai firman Allah dalam QS An Naml: 62

‎أَمَّن يُجِيبُ ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجۡعَلُكُمۡ خُلَفَآءَ ٱلۡأَرۡضِۗ أَءِلَٰهٞ مَّعَ ٱللَّهِۚ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

⏺Hal inilah yang dilakukan oleh para Nabi dan Rasul ketika mereka dalam kondisi genting, semuanya berdoa hanya pada Allah ‎ﷻ

 

🔘Doa

Doa terbagi menjadi 2:

1️⃣Doa adalah ibadah دعا العبادة (Doa Al-ibadah)

Semua ibadah dinamakan juga dengan doa.

⏺Allah berfirman dalam QS Maryam: 48

‎وَأَعۡتَزِلُكُمۡ وَمَا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَأَدۡعُواْ رَبِّي عَسَىٰٓ أَلَّآ أَكُونَ بِدُعَآءِ رَبِّي شَقِيّٗا
Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”.

Yang dimaksud dengan doa dalam ayat ini adalah seluruh ibadah yang dilakukan.

⏺Dalam sebuah hadist

‎عن عبد الله بن مسعود -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: “مَنْ مات وهو يدعُو مِنْ دون الله نِدًّا دخَل النَّار

Dari Abdullah bin Mas’ūd رضي الله عنه meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang meninggal dunia sedangkan dia berdoa kepada selain Allah sebagai tandingan bagi-Nya, maka dia akan masuk neraka”

Makna berdoa dalam hadist ini adalah seluruh ibadah.

⏺Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al-Jinn: 18

‎وَأَنَّ ٱلۡمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدٗا
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.

 

2️⃣Doa permohonan

Disebut juga dengan الإستعان (Al Isti’ana) yang artinya meminta pertolongan pada Allah ‎ﷻ

⏺Meminta pertolongan pada Allah terbagi kenjadi 2:

1️⃣ الاستعذ (Al isti’adza) yang artinya meminta perlindungan

2️⃣الاستغاثه (Al Istighatsah) yang artinya meminta pertolongan dalam kondisi genting

 

‎🔘الاستغاثه بغيرالله (Al Istighatsah bi ghoirillah)

Al Istighatsah bi ghoirillah artinya meminta pertolongan kepada selain Allah ‎ﷻ

Terbagi menjadi 2:

1️⃣Kepada yang masih hidup

Meminta pertolongan kepada yang masih hidup terbagi menjadi 2:

➡️الحيّ الغيب (al hayyu al ghoib)
Artinya adalah meminta pada yang hidup namun tidak hadir (ghoib)

Terdapat dua kemungkinan:

▶️Meminta kepada makhluk perkara yang kalau dia hadir, maka dia mampu melakukannya.

Hal ini termasuk dalam kesyirikan karena meyakini makhluk tersebut Maha Mendengar (padahal makhluk tersebut tidak hadir/ghoib) dan karena meyakini makhluk tersebut mampu melakukannya.

▶️Meminta kepada makhluk perkara yang kalau dia hadir, maka dia tetap tidak mampu melakukannya.

Hal ini merupakan kesyirikan yang lebih parah dari poin sebelumnya karena meyakini makhluk tersebut Maha Mendengar dan berilmu, serta meyakini sesuatu yang hanya Allah ‎ﷻ yang dapat melakukannya.

Misal terombang ambing seorang diri di lautan lalu menyeru dan meminta pertolongan pada seorang syaikh yang masih hidup tapi tidak hadir.

 

➡️الحيّ الحاضر (Alhayyu AlHaadhiru)

Artinya adalah meminta pertolongan kepada yang hidup dan hadir/ada.

Terdapat dua kemungkinan:

▶️Minta tolong pada makhluk perkara yang dia mampu melakukannya.

Hal ini dibolehkan, misal meminta pertolongan pada polisi atau pada pejabat publik. Sebagaimana Nabi Musa dimintai pertolongan kaumnya dalam QS Al-Qasas: 15

‎وَدَخَلَ ٱلۡمَدِينَةَ عَلَىٰ حِينِ غَفۡلَةٖ مِّنۡ أَهۡلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيۡنِ يَقۡتَتِلَانِ هَٰذَا مِن شِيعَتِهِۦ وَهَٰذَا مِنۡ عَدُوِّهِۦۖ فَٱسۡتَغَٰثَهُ ٱلَّذِي مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِي مِنۡ عَدُوِّهِۦ فَوَكَزَهُۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيۡهِۖ قَالَ هَٰذَا مِنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِۖ إِنَّهُۥ عَدُوّٞ مُّضِلّٞ مُّبِينٞ
Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).

▶️Minta tolong pada makhluk perkara yang dia tidak mampu melakukan dan hanya Allah ‎ﷻ yang mampu melakukannya

Hal ini merupakan kesyirikan. Misal meminta rizki pada seorang syaikh, padahal hanya Allah ‎ﷻ yang mampu memberikan rizki.

 

 

2️⃣ Kepada mayyit

Terbagi menjadi 2:

➡️Dihadapan mayat langsung
Misal di depan kuburan wali/orang sholeh

Terdapat 2 kondisi:

▶️Bertawassul meminta mayat untuk mendoakan pada Allah.

Hal ini hukumnya khilaf. Sebagian ulama mengatakan syirik karena membuat kita bersikap merendah dan memohon dan seakan-akan beribadah kepada Allah. Sebagian mengatakan bid’ah karena memintanya tetap kepada Allah, namun ada syubhat mengenai mayat yang masih bisa mendengar.

▶️Meminta kepada mayat.

Hal ini merupakan syirik besar/akbar karena meminta pada selain Allah ‎ﷻ

 

➡️Jauh dari mayyit
Contoh istighatsah di Indonesia dan beristiqhasah kepada Husein رضي الله عنه yang kuburannya jauh di luar Indonesia

Terdapat 2 kondisi:

▶️Bertawassul meminta mayat untuk mendoakan pada Allah.
Hal ini merupakan syirik besar/akbar karena meyakini sang mayat Maha mendengar

▶️Meminta kepada mayat.
Hal ini merupakan syirik yang lebih parah dari poin sebelumnya karena meyakini sang mayat maha mendengar dan maha mengabulkan.

⏺Nabi ﷺ menyuruh kita untuk mendoakan orang yang sudah meninggal termasuk para syuhada. Kita doakan agar yang meninggal diangkat derajatnya bukan sebaliknya meminta pada mayyit.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
‎إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)

Artinya seorang yang sudah meninggal tidak mampu membantu orang yang masih hidup bahkan kitalah yang harus membantu orang yang sudah meninggal.

 

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🌎 Web: ittibamengaji.net
🎥 Youtube: youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: soundcloud.com/ittibamengaji

Series Navigation
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *