Fiqih Shalat Tarawih
- Tata Cara Tayammum
- Rukun Wudhu dan Tata Cara Mengusap Khuf
- Tata Cara Mandi Wajib
- Pembatal Wudhu
- Siwak, Sunah Fitrah dan Wudhu
- Adab Dalam Menunaikan Hajat
- Jenis Air dan Hukum Bejana Emas & Perak dalam Islam
- Hal-Hal Yang Sunnah & Makruh Ketika Berpuasa
- Tata Cara Menghilangkan Najis
- PEMBATAL PEMBATAL PUASA
- Fiqih Shalat Tarawih
- FIQIH I’TIKAF
Diterbitkan pada -- 9 Mei 2021 @ 08:15
┏📜 🍃━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┓
📣 Resume ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━━━━━━━━━━━━📜 🍃┛
🍁 Fikih Shalat Tarawih
📖 Kitab Bidayatul-‘Abid wa-Kifayatuz-Zahid karya ‘Abdurrahman ibn ‘Abdillah al-Ba’liy
🎙 Ustadz Dr. Andy Octavian Latief, M.Sc. حَفِظَهُ اللهُ تعالى
🗓️⏰ Sabtu, 09 Ramadhan 1442 H
21 April 2021
Pukul 16.15 – 17.45 WIB
الحمدلله رب العالمين و به نستعين ، و نصلى و نسلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين و بعد.
Muqadimah
Saat bulan ramadhan hendaknya mengisi waktu dan menggunakan badan untuk hal-hall yang bermanfaat di tengan ramadhan ini. Salah satu yang terbaik adalah dengan menuntut ilmu syar’i.
Shalat Tarawih
➡️ Pada dasarnya shalat tarawih adalah shalat malam, akan tetapi shalat malam yang berada di bulan ramadhan disebut shalat tarawih. Dinamakan shalat tarawih sesuai dengan para salaf dahulu mengamalkan shalat malam tarawih ini dengan beristirahat setiap 2 rakaat dikarenakan panjangnya bacaan yang dibaca saat shalat. Adanya istirahat ini sehingga disebut sebagai shalat tarawih.
➡️ Dalil mengenai shalat tarawih ini adalah dari perbuatan Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang melakukan shalat berjamaah pada malam ramadhan yang diikuti oleh beberapa orang saja pada awal ramadhan sampai dengan hari ketiga atau keempat dan kemudian rasullah shallahu ‘alaihi wassalam tidak keluar lagi untuk shalat berjamaah di masjid setelahnya sebagaimana hari-hari sebelumnya. hal ini berdasarkan dalil hadits dalam Shahih Muslim, dari ‘Aisyah radhiallahu’anha:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar di tengah malam, kemudian shalat di masjid. Kemudian beberapa orang sahabatpun bermakmum kepada beliau. Di pagi hari, orang-orang membicarakan hal tersebut. Sehingga berkumpullah orang yang banyak (di masjid). Kemudian Rasulullah shallallahualaihiwasallam keluar lagi untuk shalat di malam yang kedua, orang-orangpun bermakmum kepada beliau. Di pagi hari, orang-orangpun membicarakan hal tersebut. Sehingga bertambah banyaklah orang-orang di masjid pada malam yang ketiga. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lagi untuk shalat dan orang-orangpun bermakmum kepada beliau. Di malam yang keempat, masjid tidak lagi bisa menampung orang-orang dan Rasulullah shallallahualaihiwasallam belum juga keluar, hingga datang waktu subuh baru beliau keluar. Setelah selesai shalat subuh Nabi menghadap kepada orang-orang (untuk berkhutbah), beliau membaca syahadat, lalu berkata: ‘amma ba’du, apa yang kalian lakukan tadi malam tidaklah samar bagiku. Namun aku khawatir shalat malam diwajibkan atas kalian, sehingga kalian merasa tidak bisa melakukannya’”.
Faedah hadits :
➡️ berdasarkan dalil hadits diatas untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah adalah yang lebih afdhal dibandingkan dengan shalat sendirian, walaupun shalat tarawih sendirian juga sesuatu yang tidak mengapa.
➡️ shalat tarawih disunnahkan dilakukan berjamaah di masjid, walaupun rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya sebulan penuh, hal ini tidak menunjukkan bahwa syariat telah di-mansukh (dihapus) karena selama rasulullah masih hidup, syariat masih dalam proses turun. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berjamaah secara penuh satu bulan karena beliau khawatir hal tersebut akan dianggap sesuatu yang wajib atau menjadi suatu kewajiban bagi ummatnya.
➡️ Shalat tarawih berjamaah bukan menandakan suatu perkara baru dalam agama, karena rasulullah melakukan hal tersebut saat masih hidup yang merupakan masa masih turunnya syariat islam. Sebagaimana contoh lain yaitu perpindahan arah kiblat setelah ada syariat yang turun dan pengharaman khamr yang sebelumnya belum dilarang sampai ada syariat yang turun pengharamannya.
➡️ Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Umar ibn khattab radiallahuanhu tidak melihat kekhawatiran akan adanya kewajiban akan hal tersebut. Maka Umar ibn Khattab radiallahuanhu menghidupkan sunnah rasulullah shalallahualaihiwassalam dengan mengadakan shalat tarawih berjamaah dan para sahabat juga tidak berbeda pendapat akan hal tersebut.
➡️ Umar ibn Khattab radiallahuanhu mengatakan bahwa shalat tarawih berjamaah adalah sebaik-baiknya perkara baru atau dalah bahasa arab adalah bid’ah. Namun bukan berarti adanya bid’ah hasanah akibat hal ini, karena kata bid’ah disini dimaksudkan karena akar bahasa arab yang secara bahasa adalah “baru”, sebagaimana kata “asholah” yang bermakna doa dalam bahasa arab. Umar ibn khattab radiallahuanhu mengidupkan sunnah yang mati setelah wafatnya rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi pada dasarnya shalat sunnah tarawih berjamaah adalah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan perkara baru dalam agama, dan tidak bisa menjadi dalil diperbolehkan atau adanya “bid’ah hasanah” disebabkan hal ini.
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
➡️ Terdapat khilaf dikalangan ulama mengenai jumlah rakaat antara 8 atau 20 rakaat shalat tarawih, dalam hal ini kita sebagai jamaah suatu masjid maka ikut saja dengan takmir masjid namun apabila kita sebagai pengurus masjid maka pilihlah yang lebih mendatangkan maslahat ditengah umat.
➡️ Melihat dari para salaf yaitu dengan memperpanjang bacaan surat di shalat tarawih namun menyedikitkan jumlah rakaat namun apabila bacaannya pendek maka jumlah rakaat diperbanyak.
➡️ akan hal tersebut dapat diambil hikmah bahwa terdapat kelapangan akan jumlah rakaat dengan mempertimbangkan maslahat di tengah umat.
➡️berdasarkan hadits maka cenderung dengan memilih 2-2 untuk shalat tarawih sesuai bahwa shalat tarawih yang merupakan shalat malam maka dilakukan dua rakat salam dan dua rakaat salam dan diakhiri atau ditutup dengan shalat witir.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Maka apabila engkau takut masuk waktu Shubuh, hendaklah melakukan witir satu rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1137 dan Muslim, no. 749]
Waktu Shalat Tarawih
➡️ Pada dasarnya shalat tarawih adalah shalat malam maka waktunya adalah setelah isya sampai dengan menjelang waktu subuh
➡️ Dalam hal pelaksanaan dapat dilakukan pada awal waktu ataupun diakhirkan waktunya menjelang subuh, untuk di masyarakat dapat dipilih yang lebih banyak mendatangkan maslahat.
➡️Paling afdhal adalah dilakukan berjamaah di akhir malam namun hal ini perlu melihat maslahat ditengah umat.
Keutamaan Seputar Shalat Tarawih
➡️ Berdasarkan keutamaan hadist dibawah ini bahwa lebih afdhal shalat tarawih berjamaah dengan mengikuti imam sampai selesai dibandingkan dengan shalat sendiri di akhir malam.
➡️ Walaupun imam berganti pada rakaat tertentu keutamaan tetap berlaku karena dianggap imam pengganti dan keutamaan insyaAllah didapatkan dengan mengikuti imam shalat sampai imam meninggalkan masjid.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda :
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”
HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Catatan Tambahan
➡️ Saat pandemi seperti saat ini maka dikembalikan pada keadaan masing-masing kondisi apabila kondisi pribadi masing-masing sedang dalam kondisi tidak fit maka disesuaikan dengan yang lebih maslahat dan apabila masjid sekitar tidak menerapkan protokol kesehatan juga dikembalikan mana yang lebih maslahat. Apabila kondisinya demikian insyaAllah tidak mengapa shalat di rumah.
➡️ Apabila terlambat shalat isya berjamaah dan imam sudah mulai shalat tarawih berjamaah, terjadi perbedaan pendapat di tengah ulama namun ustadz cenderung memilih kepada makmum yang masbuk dapat mengikuti langsung imam untuk shalat walaupun makmum masbuk berniat shalat isya dan imam niat shalat tarawih. Apabila setelah 2 rakaat imam melakukan salam, maka makmum masbuk ini bangkit kembali untuk menyempurnakan rakaat isya. Kemudian mengikuti kembali imam untuk shalat berjamaah tarawih, nanti kekurangan rakaat tarawih ditambah setelah witir, namun setelah imam menutup dengan rakaat ganjil witir dan salam, makmum masbuk tersebut dapat bangkit kembali untuk menggenapkan rakaat dan dapat dilanjutkan rakaat yang kurang dan ditutup dengan witir secara sendiri.
➡️ terdapat perbedaan pendapat akan diperbolehkan imam shalat tarawih membaca mushaf saat shalat tarawih. Namun ustadz cenderung membolehkan berdasarkan dalil hadis tentang Dzakwan (bekas budak Aisyah radiallauanha)
“Bahwa mantan budak Aisyah, yang namanya Dzakwan, beliau mengimami masyarakat ketika Ramadhan dan beliau sambil membaca mushaf.”
namun hal tersebut tidak berlaku dengan makmum
➡️ Khutbah dalam rangkaian shalat tarawih berjamaah para ulama berpendapat bahwa tidak mengapa apabila tidak dirutinkan karena khawatir suatu rangkaian wajib shalat tarawih. hendaknya dapat dijelaskan bahwa mengenai khutbah ini bukanlah suatu kewajiban dan/atau jangan dirutinkan.
❓ Tanya-Jawab :
1️⃣ Bagaimana jika ingin ikut tarawih awal dan tarawih di akhir malam
✍️ Jawab:
✅ ikut tarawih di awal waktu kemudian ikut sampai witir bersama imam, setelah imam salam bangkit kembali menggenapkan rakaat, kemudian ikut lagi tarawih di akhir malam sampai witir selesai.
2️⃣ Bagaimana mengenai amalan sunnah yang dinilai wajib, dan yang wajib dilipatgandakan
✍️ Jawab:
✅ Ustadz masih menelaah lebih lanjut untuk jawaban ini
3️⃣ Bagaimana dengan hadist Aisyah radiallahuanha megenai shalat malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shalat malam tidak lebih dari 11 rakaat ?
✍️ Jawab:
✅ hal ini menunjukkan bahwa perbuatan nabi yang secara kaidah dapat dianggap paling maksimal adalah sunnah, kemudian ada riwayat lain saat masa Umar ibn Khattab radiallahuanhu yang melaksanakan tarawih 20 rakaat.
Berdasarkan hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, seolah-olah inilah nasehat terakhir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum, “Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.” HR. Abu Daud no. 4607, At Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42. At Tirmidizi mengatakan hadits ini hasan shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targhib wa At Tarhib no. 37
Maka dapat diambil faedah bahwa keduanya sangat kuat dari sisi pendalilannya, dan disimpulkan oleh syaikhul islam ibnu taimiyah berpendapa bahwa tidak ada batasan mengenai hal tersebut (rakaat).
4️⃣ Menghadirkan niat setiap antar 2 rakaat adalah menghadirkan niat untuk 2 rakaat atau sekali diawal dengan 8 rakaat (misalkan 8 rakaat shalat tarawih) ?
✍️ Jawab:
✅ niat setiap 2 rakaat untuk shalat 2 rakaat karena setiap 2 rakaat tersebut adalah sebuah amalan yang terpisah yang apabila terjadi batal, maka yang batal hanya shalat yang sedang dilakukan tersebut, rakaat yang sudah selesai sebelumnya tidak batal. Untuk perkara niat seyogyanya tidak sulit karena dengan bangkit untuk shalat secara sadar (tidak melamun) sudah cukup sebagai niat, apabila dihadirkan kembali di hati maka lebih baik.
5️⃣ Bagaimana apabila shalat tarawih karena takut amarah orang tua
✍️ Jawab:
✅ Tentunya pahala akanberbeda apabila dengan yang ikhlas beribadah. Ustadz cenderung karena masih kecil (masa awal ibadah) maka tidak mengapa karena masih dalam tahap pembelajaran sebagaimana perintah untuk memukul anak 10 tahun jika tidak shalat, tentunya anak tersebut cenderung shalat karena takut karena pukulan tersebut.
6️⃣ Bagaimana apabila shalat tarawih karena malu dengan mertua atau orang lain ?
✍️ Jawab:
✅ Harus dilawah akan perasaan tersebut, hal ini sesuatu yang lumrah sesuai dengan perkataan sufyan atsauri bahwa meluruskanhati adalah perkara yang sulit. hendaknya untuk memperbanyak ilmu untuk mengurangi perasaan tidak ikhlas dalam beribadah.
7️⃣ Apakah memejamkan mata untuk lebih khusyuk saat shalat diperbolehkan ?
✍️ Jawab:
✅ Yang disunnahkan adalah melihat ke tempat shalat, tasyabbuh dengan orang majusi apabila beribadah memejamkan mata ketika menghadap api. Melihat apabila hal ini penting pastinya akan ada dalil atau penjelasan akan hal tersebut dari rasulullah shalallahualaihiwassalam.
8️⃣ Bagaimana menghadirkan hati pada saat shalat ?
✍️ Jawab:
✅ memahami makna apa yang kita baca atau dengar ketika shalat, memahami bahasa arab, mengerti dan hapal mengenai terjemahan bacaan suratnya serta menyadari bahwa Allah subhanawataala melihat kita sedang shalat.
9️⃣ Bagaimana cara melaksanakan shalat tarawih dan dilanjutkan juga shalat tahajud nantinya ?
✍️ Jawab:
✅ Yang lebih afdhal adalah mengikuti imam shalat tarawih sampai akhir, ketika imam salam saat witir, bangkit kembali untuk meggenapkan rakaat witir kemudian dapat dilanjutkan shalat tahajjud sendiri di rumah dan diakhiri dengan witir
🔟 Bagaimana dengan tarawih dengan formasi rakaat 4-4 dan dilanjut 3 rakaat witir ?
✍️ Jawab:
✅ Terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama akan hal ini, namun ustadz cenderung pada formasi 2 rakaat salam dengan dalil hadits
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Maka apabila engkau takut masuk waktu Shubuh, hendaklah melakukan witir satu rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1137 dan Muslim, no. 749]
1️⃣1️⃣ Bagaimana dengan witir 2-1 atau langsung 3 rakaat ?
✍️ Jawab:
✅ ustadz cenderung dengan pendapat 2-1 rakaat berdasarkan hadits ibnu umar bahwa rasulullah shalallahualaihiwassalam memisahkan 2 rakaat dan 1 rakaat witir dengan salam dan beliau memperdegarkan salam diantara 2 rakaat dan 1 rakaat witir.
1️⃣2️⃣ Bagaimana dengan memperdengarkan al-quran degan speaker di masjid ?
✍️ Jawab:
✅ yang dimaksud para ulama adalah dengan memperbanyak memperdengarkan al-quran adalah saat shalat tarawih
✅ yang dimaksud adalah memperdengarkan bacaan dari manusia bukan dari rekaman
✅ setiap bulan ramadhan rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu bertadarus dengan malaikat jibril untuk setiap ayat yang sudah turun sampai ramadhan tahun berjalan, jadi yang disunnahkan adalah memperbanyak membaca al quran saat tarawih dan hal ini bukan jadi pembenaran untuk memasang murottal di masjid via speaker.
1️⃣3️⃣ Bagaimana dengan akhwat yang shalat tarawih di masjid ?
✍️ Jawab:
✅ ustadz cenderung terhadap tidak mengapa mengenai akhwat yang shalat di masjid walaupun yang lebih afdhal adalah untuk shalat di rumah.
1️⃣4️⃣ Berapa lama batasan menahan anak yang bermain saat kita menjadi imam dan anak kita bermain dengan menaiki diatas punggung ?
✍️ Jawab:
✅ hendaknya tidak terlalu lama atas dasar pertimbangan maslahat. hendaknya dapat dipertibangkan agar tidak terjadi kekisruhan
1️⃣5️⃣ Apakah shalat yang tidak memiliki 2 tahiyyat pada saat tahiyyat akhir adalah dengan duduk iftirasy ?
✍️ Jawab:
✅ terjadi perbedaan pendapat diantara kalangan ulama, pada mahzab syafi’i berpendapat bahwa setiap tahiyyat akhir adalah duduk tawarruk, namun pada mahzab hambali apabila tidak ada 2 tahiyyat (seperti shalat subuh) maka duduk iftirasy sebelum salam.
——————-
Nasihat Penutup Kajian
Alhamdulillah kita sudah mempelajari sedikit ilmu fiqih mengenai shalat tarawih. apabila kita tidak memungkinkan untuk shalat tarawih berjamaah di masjid karena keadaan pandemi, maka mudah-mudahan dapat sama dengan apabila shalat di masjid. Kita sama-sama berharap kepada Allah subhanawataala agar pandemi covid ini dapat diangkat dan kita diberikan kesehatan serta kekuatan untuk menghadapi pandemi ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima semua amalan kita di bulan ramadhan ini dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita agar kita tidak menyiakan waktu di bulan ramadhan ini.
والله تعالى أعلم بالصواب
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🎥 Youtube: youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: soundcloud.com/ittibamengaji
credit : abu sofia – abu raffa