Tematik,  Ustadz Dr. Musyaffa' Addariniy

Meneladani Ulama Salaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Diterbitkan pada -- 4 Mei 2021 @ 16:03

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛

Meneladani Ulama Salaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan

👤Ustadz Dr. Musyaffa’ Addariniy حفظه الله تعالى
🗓️ Kamis, 17 Ramadhan 1442 H / 29 April 2021

•┈┈┈┈┈••❀•◎﷽◎•❀••┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Khutbatul Haajah

إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيِّئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مُضِلَّ له، ومن يضلل؛ فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنتُم مُسْلِمُونَ} [آل عمران: ١٠٢]

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكَمْ رَقِيبًا} [النساء: ١١]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَههُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيماً} [الأحزاب: ٧٠ – ٧١]

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَللَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.أَمَّا بَعْدُ.

🕋 Keagungan Bulan Ramadhan

🔶 Bulan yang paling mulia

🔶 Bulan berpuasa

🔶 Bulan yang dipenuhi keberkahan

🔶 Terdapat Lailatul Qadr yang beribadah padanga lebih mulia dari ibadah selama 1000 bulan, yakni 83 tahun lebih 4 bulan, kira-kira 60ribu malam

🔶 Bulan ini diturunkan Al-Qur’an

🔶 Bulan ini penuh dengan amalan-amalan dan doa-doa yang mustajab, dan lain sebagainya

➡️ Dengan mengetahui keutamaan bulan Ramadhan maka kita akan bersemangat meneladani para salaf

🔶 Bertemu dengan Ramadhan adalah sebuah kenikmatan yang besar, maka lihatlah apakah kita sudah maksimal beribadah di bulan ini karena bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita

🔶 I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan
🔹 jika mampu pada siang dan malam
🔹 jika tidak malamnya saja pada setelah Maghrib sampai Shubuh

🕋 Teladan Salaf 10 Hari Terakhir Ramadhan

1️⃣ Lebih giat untuk Shalat Malam

🔹 Karena yang paling akhir adalah yang paling menentukan

🔹 Sebagaimana makanan, maka yang terakhir adalah paling mungkin terdapat keberkahan

🔹 Lailatul Qadr terdapat di akhir Ramadhan, maka hendaknya kita semakin giat beribadah

🔶 Sebagaimana disampaikan Ummul Mu’minin Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Rasulullah ﷺ lebih giat beribadah di 10 terakhir bulan Ramadhan

إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Rasulullah ﷺ biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah

2️⃣ Membangunkan anggota keluarga untuk beribadah di malam hari

🔹 catatan ini dilakukan terutama kepada anggota keluarga yang sudah baligh

🔶 Sufyan Ats Tsauri berkata, “Aku sangat suka pada diriku jika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam hari dengan ibadah, lalu membangunkan keluarga untuk shalat jika mereka mampu.”

3️⃣ Mandi, agar bersih dan segar dalam beribadah

🔹 hal ini diriwayatkan dari apa yang dilakukan oleh para ulama salaf

🔹 kemudian memakai pakaian yang bagus menurut syariat, sebagaimana diriwayatkan dilakukan oleh shahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu memakai hullah di malam 24 Ramadhan

🔹 Tamim Addariy Radhiyallahu ‘anhu pun memiliki hullah seharga 1000 dirham yang hanya dipakai di malam yang diharapkan beliau sebagai malam Lailatul Qadr

🔶 catatan: ini bukan mandi ibadah seperti mandi sebelum Jum’at, sebelum ‘Id, atau mandi junub

🔶 Intinya adalah berusaha agar diri kita nyaman dalam beribadah di 10 malam terakhir Ramadhan

4️⃣ Lebih semangat membaca Al-Qur’an

🔹 Imam Qatadah rahimahullah terbiasa khatam Al-Qur’an setiap pekan, maka di bulan Ramadhan beliau khatam setiap 3 malam, kemudian di 10 malam terakhir beliau khatam di setiap malam

➡️ Al-Qur’an paling afdhal dibaca di dalam shalat. Tubuh beribadah dengan shalat, lisan beribadah dengan membaca Al-Qur’an, hati men-tadabburi Al-Qur’an

➡️ Jika tidak hafal Al-Qur’an boleh sambil membaca mushaf karena ini ada contohnya di zaman salaf

5️⃣ Memperbayak Do’a

🔹 Terutama do’a:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–)

🔶 Bila berdo’a untuk dunia, misalnya minta kelapangan harta, maka sertakan do’a ukhrawiy di dalamnya (ada hubungan dengan akhirat). Contoh: “Ya Allah berikanlah aku harta yang berkah yang bisa mengantarkan aku kepada Firdaus-Mu”.

➡️ Sebagaimana Firman Allah ﷻ QS. Al Qashshash: 77

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi

6️⃣ Banyak bersedekah

🔹 Dan yang utama adalah sedekah yang tersembunyi

🔹 Bisa dilakukan di malam-malam yang diharapkan adalah malam Lailatul Qadr

🔹 Sebagaimana sebuah hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup

🔶 Sedekah tidak akan mengurangi harta, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Sedekah tidaklah mengurangi harta

7️⃣ Beri’tikaf

🔶 Sebagaimana yang telah dijelaskan, dan bahkan para istri Nabi ﷺ selalu beri’tikaf di masjid dalam 10 hari terakhir Ramadhan, padahal wanita lebih utama shalat di rumahnya.

🔹 Dan i’tikaf hanyalah ada di masjid. Datang sebelum maghrib ke mesjid dengan niat i’tikaf

🕋 Penutup

🔶 Ini memperlihatkan para salaf adalah simple, dengan memperbanyak ibadah yang jelas dalilnya dan tuntunannya.

🕋 Sesi Tanya-Jawab

1️⃣ Apabila semasa pandemi tidak bisa ke mesjid, apakah boleh diganti di rumah?

📝 Jawab:

🔶 Untuk ibadah i’tikaf harus di mesjid.

🔶 Namun untuk mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadr boleh di rumah.

🔶 Tujuan i’tikaf adalah untuk meyakinkan setiap waktu kita adalah ibadah di dalam masjid setiap detik di malam yang diharapkan sebagai malam Lailatul Qadr

2️⃣ Bolehkah sebagian zakat maal diberikah ke saudara yang sakit stroke dan terancam pailit walaupun belum termasuk mustahik?

📝 Jawab:

🔶 Yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan sebagaiman Firman Allah ﷻ: fakir, miskin, petugas zakat yang tidak digaji pemerintah, muallaf atau yang diharapkan segera masuk Islam, memerdekakan budak, orang yang berutang, fii sabilillah yang tidak digaji pemerintah, dan orang yang ibnussabil (tidak bisa pulang ke kampung halaman karena kehabisan bekal)

3️⃣ Bagaimana mensiasati 10 hari terakhir Ramadhan namun masih bekerja? Apakah harus cuti?

📝 Jawab:

🔶 Bisa dipakai cuti, daripada liburan yang mungkin manfaatnya sedikit, lebih baik cuti dipakai untuk i’tikaf, apalagi bisa di i’tikaf di masjidil haram atau masjid nabawiy

🔶 Bila tidak bisa cuti, maka bagi waktu sebaik mungkin. Tidur di waktu yang tepat agar tidak mengantuk di tempat kerja.

4️⃣ Apa ciri-ciri malam Lailatul Qadr?

📝 Jawab:

🔶 Tidak ada sesuatu yang pasti, namun contohnya malamnya tenang tidak ada angin yang kencang, tidak terlalu dingin

🔶 Diantara cirinya adalah hati orang-orang yang beribadah merasa tenang

🔶 setelah selesai malamnya, maka di pagi harinya mata kita tidak silau melihat mataharinya, dijelaskan ulama sinar matahari terhalang oleh para malaikat yang sangat banyak atas izin Allah ﷻ

➡️ Namun ini semua tidak ada yang pasti, hanya ada penjelasan dari para ulama

و الله تعالى أعلم بالصواب

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🌎 Web: ittibamengaji.net
🎥 Youtube: youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: soundcloud.com/ittibamengaji

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *