Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.,  At-Tauhid

Ruqyah Syar’i dan Ruqyah Syirik

This entry is part [part not set] of 11 in the series Tauhid

Diterbitkan pada -- 20 Februari 2021 @ 19:33

 

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛

Ruqyah Syar’i dan Ruqyah Syirik
📖 Syarah Kitab At-Tauhid
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja Lc. MA. حفظه الله تعالى
🗓️ Sabtu, 8 Rajab 1442 H / 20 Februari 2021

🔘Definisi

Ruqyah merupakan pengobatan yang disyariatkan yang dilakukan dengan bacaan Al Quran dan doa-doa yang disunnahkan

🔘Dalil Disyariatkan Ruqyah

1️⃣Dipraktekan oleh Nabi ﷺ

Nabi meruqyah orang lain dan beliau juga meruqyah diri sendiri ketika beliau sakit

2️⃣Nabi ﷺ diruqyah oleh Jibril dan oleh Aisyah رضي الله عنه

3️⃣Nabi ﷺ memerintahkan untuk meruqyah
dengan menyuruh Asma binti Umais untuk meruqyah anak-anaknya Ja’far yang sakit dan juga menyuruh Aisyah untuk meruqyah

4️⃣Nabi ﷺ memotivasi untuk meruqyah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
‎مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
“Barang siapa di antara kalian yang sanggup memberi manfaat kepada saudaranya maka lakukanlah”

5️⃣Para sahabat mempraktekkan ruqyah

Contohnya:Abu Sa’id Al-Khudri yang mengobati dengan membaca bacaan ruqyah kepada orang yang terkena gigitan racun kalajengking. Beliau menggunakan A-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan berhasil. Yang sebelumnya hampir lumpuh tidak bisa berjalan, tiba-tiba sembuh seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

🔘Kebutuhan Untuk Ruqyah

1️⃣ Al Quran merupakan obat penyakit hati maupun penyakit fisik

Allah ‎ﷻ berfiman dalam QS Al-Israa: 82
‎وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”

Dapat disimpulkan penyakit apapun boleh diobati dengan ruqyah

2️⃣Karena penyakit ain yang sumbernya hasad atau ta’jub lupa memuji karena Allah

Nabi ﷺ bersabda
‎لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ
“Tidak ada ruqyah kecuali pada penyakit karena mata hasad (dengki) atau karena sengatan binatang”

3️⃣Karena sengatan hewan berbisa

4️⃣Gangguan jin

Misal: sihir/santet, kerasukan, ganggu rumah.

Dikisahkan mengenai seorang wanita ahli surga.
‎حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عِمْرَانَ أَبِي بَكْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي قَالَ إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ فَقَالَتْ أَصْبِرُ فَقَالَتْ إِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا مَخْلَدٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ أَنَّهُ رَأَى أُمَّ زُفَرَ تِلْكَ امْرَأَةً طَوِيلَةً سَوْدَاءَ عَلَى سِتْرِ الْكَعْبَةِ

“Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Imran bin Abu Bakar dia berkata; telah menceritakan kepadaku ‘Atha` bin Abu Rabah dia berkata; Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu seorang wanita dari penduduk surga?” jawabku, “Tentu.” Dia berkata, “Wanita berkulit hitam ini, dia pernah menemui Nabi ﷺ sambil berkata, “Sesungguhnya aku menderita gangguan jin dan auratku sering tersingkap (ketika sedang kambuh), maka berdoalah kepada Allah untukku.” Beliau bersabda, “Jika kamu berkenan, bersabarlah maka bagimu surga, dan jika kamu berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah menyembuhkanmu.” Ia berkata, “Baiklah aku akan bersabar.” Wanita itu berkata lagi, “Namun berdoalah kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap.” Maka beliau mendoakan untuknya.” Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Makhlad dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Atha’ bahwa dia pernah melihat Ummu Zufar adalah wanita tersebut, ia adalah wanita berpawakan tinggi, berkulit hitam sedang berada di tirai Ka’bah.”

Dalam prakteknya ruqyah juga boleh digabung dengan pengobatan medis modern

🔘Syarat Ruqyah Syar’i

Syarat Ruqyah Syar’i antara lain:

1️⃣Dengan Al Quran dan sunnah

2️⃣Dengan bahasa Arab atau yang dipahami

3️⃣Meyakini yang menyembuhakan adalah Allah. sedangkan ruqyah dan peruqyah hanyalah sebab.

Disyaratkan juga dari peruqyah:
orang menjalankan sunnah, tidak pake cincin kalung atau yang sejenisnya yang dilarang, tidak mengucapkan bacaan-bacaan yang tidak benar

🔘Tata Cara Ruqyah

Berdoa sebelum, ketika dan sesudah ruqyah dan melakukan ruqyah dengan Al Quran dan hadist yang:

1️⃣Sekedar dibacakan tanpa ditiupkan

2️⃣Dengan an nafts النفث (ditiupkan dengan sedikit liur)

3️⃣Dengan at tafl التفل (ditiupkan dengan liur yang lebih banyak)

4️⃣Dengan menyentuh lokasi sakit atau ubuh/ pasien.

5️⃣Meniupkan (an nafst atau at tafl) ke telapak tangan dan diusapkan ke seluruh tubuh.

Contoh membacakan QS Al Ikhlas, Al Falaq, Annas kemudian ditiupkan ke telapak tangan.

6️⃣Membaca di air lalu diminumkan

7️⃣Menulis doa ruqyah dengan minyak zaitun (misalnya) lalu dilarutkan ke air dan diminumkan. Cara ini khilafiyyah di kalangan ulama dan salah satu yang membolehkannya Syaikh Ibnu Taimiyah.

🔘Hukum Ruqyah dengan Cara-Cara yang Tidak Datang dalam Dalil Tapi Bukan Syirik

Beberapa metode yang dilakukan tidak dengan dalil dan bukan syirik misalnya memukul, memijit.

Rasulullah ﷺ bersabda:

‎اِعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ. ‘Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik”

Dengan demikin dibolehkan melakukannya selama tidak mengandung syirik dan melanggar kemaksiatan

🔘Adab Meruqyah

Beberapa adab dalam meruqyah:

1️⃣Usahakan peruqyah dan yang diruqyah bersuci

2️⃣Keduanya menghadap kiblat (karena dianjurkan berdoa menghadap kiblat)

3️⃣Peruqyah mentadabburi yang dibacanya

4️⃣Hati keduanya bersandar pada Allah ‎ﷻ

5️⃣Hindari maksiat (misal memegang aurat, membuka aurat)

6️⃣Seandainya ada ayat yang memberi pengaruh maka boleh diulang-ulang

⚫️Soal Jawab

1️⃣Hadist wanita yang datang minta didoakan oleh Rasulullah ﷺ ,apakah bisa dipahami faedahnya bersabar lebih baik dari berobat?

✍️ Jawab:
Banyak ulama berpendapat berobat tidak wajib, sunnah dan seseorang bisa bersabar dan tidak menyebabkan binasa maka sabar lebih baik.

Dalil yang menunjukkan Rasulullah ﷺ menyuruh mengobati ada, menyuruh bersabar juga ada. kembali ke kondisi seseorang. Jika dengan bersabar tetap bisa bertaqwa dan melakukan kemaslahatan maka bersabar lebih baik, tapi jika tidak maka berobat lebih baik agar kemaslahatannya tetap berjalan. Waallahu ‘alam

2️⃣Jika terkena kanker dan berniat meruqyah, bagaimana caranya dan menggunakan ayat yang mana dan apakah boleh menggunakan selain bahasa arab?

✍️ Jawab:
⏺Yang dibaca bisa menggunakan hadist bentuknya doa-doa dan boleh berdoa dengan bahasa Indonesia. Terkadang doa bisa menjadi sebab menyembuhkan tanpa ruqyah.

⏺Jika menggunakan ayat Al Quran, maka difokuskan ayat-ayat yang terkait misal jika terkena sihir bisa membaca ayat antara Nabi Musa dengan penyihir.

Secara umum karena Al Quran obat, maka bisa ayat mana saja misal Al Baqarah, ayat kursi dan jangan lupa menghadirkan niat untuk meruqyah.

⏺Ruqyah dapat dilakukan secara mandiri dan tidak perlu pergi ke ruqyah karena khawatir kita akan menyandarkan hati dan tergantung pada peruqyah.

3️⃣Dulu saat kecil sering didoakan oleh kakek dan kemudian ditiupkan/meludahi tengkuk, apakah hal ini dibolehkan?

✍️ Jawab:
Jika yang dibacakan adalah ayat-ayat Al Quran maka tidak ada masalah dan metodenya juga dibolehkan

4️⃣Apa saja yang bisa disembuhkan dan berapa sering dilakukan?

✍️ Jawab:
Tidak ada aturan khusus dalam melakukan ruqyah, bisa semudahnya seseorang untuk melakukannya.

Ruqyah adalah ibadah dan niatkan untuk menyembuhkan segala penyakit dan memberi syafaat.

5️⃣Adakah cara meruqyah tempat dengan air garam?

✍️ Jawab:
⏺Kalau untuk tempat/rumah yang diganggu maka bisa dengan membaca surat Al Baqarah dan sholat-sholat sunnah. Syaithan tidak suka tempat-tempat yang banyak syiar-syiar ketaatan pada Allah ‎ﷻ

Rasulullah ﷺ bersabda
‎لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ
Janganlah kamu menjadikan rumahmu (seperti) kuburan (dengan tidak pernah mengerjakan shalat dan membaca al-Qur’an di dalamnya), sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah.

⏺Untuk meruqyah dengan air garam, ustadz lupa derajat hadistnya. waallahu ‘alam

6️⃣Jika riwayat mengenai meruqyah dengan dibayar apakah menyelisihi QS Al Baqarah:41 (menjual ayat-ayat Allah)?

✍️ Jawab:

⏺QS Al Baqarah:41 maksudnya menjelaskan orang-orang yahudi yang merubah ayat-ayat Allah dalam Taurat dimana mereka membolehkan apa-apa yang diharamkan Allah bagi mereka untuk kepentingan dunia.

⏺Boleh mendapatkan bayaran karena merupakan salah satu bentuk pengobatan. Namun sebaiknya dihindari karena asalnya meruqyah tidak dilakukan oleh para salaf sebagai pekerjaan. Niatnya adalah membantu yang jika ada yang memberi sebagai hadiah tidak mengapa.

7️⃣Tidak mau minta diruqyah karena tidak akan termasuk golongan yang masuk surga tanpa hisab, bagaiman menyikapinya?

✍️ Jawab:
Dari kitab-kitab yang ditulis para ulama yang tidak dibolehkan adalah sedikit-sedikit meminta diruqyah dalam keadaan tidak terdesak. Sedangkan dalam kondisi terdesak maka diperbolehkan.

Selain itu, yang tidak diperbolehkan adalah menyandarkan hati dan tergantung pada peruqyah.

Jika pun tetap tidak mau maka dapat meruqyah diri sendiri atau diruqyah oleh suami/istri (tanpa meminta).

Pada dasarnya tidak masalah meminta ruqyah dengan syarat tawakal kepada Allah ‎ﷻ dan dengan cara yang syar’i. Rasulullah ﷺ pun menyuruh Aisyah dan Asma binti Umais untuk melakukan ruqyah.

8️⃣Bolehkan meruqyah setiap hari tanpa ada sebab?

✍️ Jawab:
Sebaiknya hanya dilakukan jika ada sebab tertentu karena bukan kebiasaan para salaf untuk membiasakan meruqyah.

Untuk yang dirutinkan cukup dzikir pagi petang, membaca Al Quran yang memang disyariatkan.

9️⃣Bagaimana cara meruqyah dengan daun bidara?

✍️ Jawab:
Sebagian ulama melakukannya. Namun waallahu ‘alam mengenai dalilnya.

Yang utama adalah selama tidak mengandung syirik dan melanggar kemaksiatan maka diperbolehkan melakukannya.

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🌎 Web: ittibamengaji.net
🎥 Youtube: youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: soundcloud.com/ittibamengaji

Series Navigation
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *