Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.,  Tematik

Ittiiba’u Rasulillahi

Diterbitkan pada -- 26 Januari 2021 @ 08:43

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛
Ittiiba’u Rasulillahi
👤Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah, MA
🗓️ 16 November 2020 | 30 Rabi’’ul Awwal 1442H

⚫️Definisi Ittiba’u Rasulillahi ﷺ

Ittiba’u Rasulillahi artinya mengikuti Rasulullah ﷺ

Secara alamiah, manusia memiliki naluri untuk mengikuti orang lain khususnya mengikuti orang yang dipandang lebih baik dari dirinya

⚫️Tujuan diciptakan manusia

⏺Allah menciptakan manusia dengan beberapa tujuan:
🔘Menciptakan manusia menjadi khalifah
🔘Untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan
🔘Beribadah kepada Allah tanpa menyekutukanNya

⏺Tidak ada jalan yang dapat mengantarkan kita beribadah dengan baik dan benar kecuali Allah jelaskan pada kita sehingga Allah menyuruh manusia untuk ikut pada utusan Allah

⚫️Utusan Allah

⏺Allah memilih manusia-manusia terbaik untuk diutus pada kaumnya untuk menerangkan mana yang benar mana yang salah, mana yang halal mana yang haram.

Allah mengutus para Nabi sejak Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Soleh, Ibrahim dan seterusnya untuk mengajak kaumnya untuk mengenal Allah, agar tahu dengan aturan yang seharusnya diikuti oleh manusia

⏺Respon manusia berbeda-beda ketika menerima dakwah para Nabi. Ada yang menerima, ada yang menolak, bahkan ada yang mengumumkan perang pada para Nabi

Allah berfirman Hud: 40
‎وَمَا آَمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ
“….Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.

Selama 950 tahun Nabi Nuh berdakwah namun pengikutnya hanya 80 orang

⚫️Diutusnya Nabi Muhammad ﷺ

⏺ Allah memberi karunia terbesar dengan mengutus seorang manusia yang mulia yaitu Nabi Muhammad ﷺ

Beliau ﷺ bersabda:
‎إنما أنا رحمة مهداة
“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah)” (HR Bukhari)

Allah berfirman Ali-Imran: 164
‎لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”

⏺Sebelum ada Nabi ﷺ , manusia berada dalam kesesatan kecuali sedikit yaitu ahli kitab.

Beberapa contoh kesesatan yang dilakukan sebelum diutusnya Nabi ﷺ:
🔘Menyembah batu
🔘Mengubur anak perempuan hidup-hidup
🔘Tidak peduli halal haram
🔘Ka’bah dihiasi dengan berhala sebagai perantara dalam beribadah

⏺Semua kaum kafir Quraisy mengenal Nabi Muhammad ﷺ sebagai orang yang jujur dan amanah. Namun kemudian berubah ketika Nabi ﷺ berdakwah.

⏺Dakwah Terang-Terangan Nabi ﷺ

Nabi Muhammad ﷺ menyeru kaumnya secara terang-terangan di tempat-tempat terbuka untuk menyembah Allah dan mengesakan-Nya.

Suatu hari Rasulullah ﷺ berdiri di atas bukit Shafa memanggil kaum Quraisy, hingga orang-orang pun mengerumuninya. Ketika orang-orang telah berkumpul, Beliau pun bersabda:
“Bagaimana menurut kalian, seandainya saya memberitahukan kalian bahwa di balik gunung ini ada musuh yang sedang menanti kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?”

Mereka menjawab, “Ya, yang kami ketahui tentang anda adalah kejujuran.”

Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan kepada kalian sebelum datang azab yang pedih.” Abu Lahab pun berkata, “Celaka kamu sepanjang hari, apakah karena hal ini kamu kumpulkan kami?

⚫️Kewajiban Mengikuti Rasulullah ﷺ

⏺Semua orang perkataannya bisa diterima ataupun ditolak, kecuali perkataan Nabi ﷺ dimana kita wajib mengikuti seluruh perkataan Nabi ﷺ

⏺Mengikuti Nabi ﷺ merupakan syarat diterimanya amalan.

Perintah mengikuti Rasul ﷺ dalam beberapa hadist:

🔘Rasul ﷺ bersabda:
‎مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”(HR Muslim)

🔘Nabi ﷺ bersabda:
‎وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari)

🔘Nabi ﷺ juga bersabda:
‎إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.

⏺Taat pada Rasul sebagai bentuk ketaatan pada Allah

🔘Allah berfiman An-Nisaa: 80
‎مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدۡ أَطَاعَ ٱللَّهَۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيظٗا
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

🔘Allah berfirman Ali-Imran: 32
‎قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.

🔘Allah berfirman An-Nisaa: 59
‎يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

🔘Jika terjadi perbedaan pendapat, kembalikan semuanya pada apa yang ditetapkan Allah dan Rasulullah ﷺ, bukan pada buku atau guru tertentu.

Banyak orang berpaling seakan-akan AlQuran dan sunnah tidak relevan dengan kehidupan masa sekarang. Hal ini tentunya menunjukkan seberapa besar keimanan seseorang. Jika ia beriman, maka segala sesutu dikembalikan pada ketetapan Allah dan Rasulullah ﷺ

⚫️Mengikuti Rasulullah ﷺ

Banyak orang yang mengaku mengikuti Rasulullah ﷺ. Apakah benar? Karena mengikuti Rasulullah ﷺ memiliki konsekuensi antara lain:

1️⃣Beriman pada Rasulullah ﷺ

Kisah orang-orang Arab Badui yang datang ke kota Madinah untuk berikrar keimanan, namun kemudian ditegur Allah dalam firman-Nya Al-Hujurat: 15

‎إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”

2️⃣Wajib percaya menerima semua informasi yang disampaikan Rasul

🔘Beliau ﷺ tidak pernah berdusta karena tidak berbicara mengikuti hawa nafsunya.

Allah berfiman An-Najm: 3
‎وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
“dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.”

🔘Jika terdapat hadist sahih tapi tidak masuk di akal, maka kita tetap wajib percaya.

Contoh: perkataan Nabi ﷺ mengenai sapi dan serigala yang dapat berbicara, cerita perjalan Isra’ dan Mi’raj, hadist tentang lalat yang dicelupkan ketika jatuh ke dalam minuman.

Para sahabat seperti Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab langsung membenarkan seluruh perkataan Nabi ﷺ yang menunjukkan besarnya keimanan mereka pada Allah dan Rasul-Nya

3️⃣Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rasul

Allah berfirman Al-Hashr: 7

‎مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ كَيۡ لَا يَكُونَ دُولَةَۢ بَيۡنَ ٱلۡأَغۡنِيَآءِ مِنكُمۡۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

🔘Segala sesuatu yang diperintahkan Nabi ﷺ wajib ditaati dan segala sesuatu yang dilarang wajib tinggalkan

Contoh: perintah Nabi ﷺ melarang mengkonsumsi daging keledai yang mana itu sahabat sedang dalam kondisi lapar karena perang, larangan minum khamar yang mana orang-orang Madinah sangat mencintai khamar, perintah bagi wanita untuk menggunakan hijab.

Para sahabat langsung melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Nabi ﷺ ketika perintah/larangan itu datang tanpa bertanya kenapa. Mereka melakukannya semata-mata karena cinta pada Rasulullah ﷺ dan mau melakukan apapun sebagai bukti cinta pada Rasul ﷺ

4️⃣Tidak beribadah kecuali sesuai dengan syariat

Contoh: ibadah haji merupakan ibadah yang jauh sudah ada sebelum Nabi ﷺ diutus oleh Allah. Ketika Rasulullah menyampaikan tata cara ibadah haji yang sesuai syariat, para sahabat langsung mengikuti tanpa bertanya

🔘Allah berfirman Al-Ahzab: 21

‎لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Jika kita ikuti Nabi ﷺ mulai dari cara ibadahnya, cara mengatur negara, cara berdagang dan lainnya, maka kita pasti akan selamat.

🔘Allah berfiman Ali-Imran: 31

‎قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah mengutus Rasulullah ﷺ untuk diiikuti. Jika kita ikut Rasul, maka Allah akan mencintai kita dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita

Ayat tersebut merupakan ayat ujian, karena ada orang-orang yang mengaku cinta Nabi ﷺ tapi tidak mau mengikuti Nabi ﷺ

🔘 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

‎عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :   كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau ﷺ menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”

Yang taat pada Rasul ﷺ akan masuk surga, dan barang siapa bermaksiat maka sebenarnya dia enggan, walaupun dia mengatakan mau masuk surga.

🔘Allah berfirman An-Nur: 63

‎لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمۡ لِوَاذٗاۚ فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.

Jika memang cinta Rasul ﷺ , maka konsekuensi nya mengikuti Rasul ﷺ walaupun yang sulit adalah melawan hawa nafsu.

🔘Kisah Umar Ibnu Khattab mencium hajar aswad ketika thowaf yang dilakukan semata-mata karena mencontoh sunnah Rasulullah ﷺ

Umar bin Khattab pernah berkata:

‎إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah ﷺ menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim)

⚫️Soal Jawab

1️⃣Soal:
Ibu, kakak dan adik seringkali susah diingatkan untuk sholat dan sering datang ke acara-acara yang tidak sesuai syariat. Saat ini ibu sakit dan meminta dan memaksa diantar ke dukun, bagaimana sikap sebagai anak karena khawatir amalan yang dilakukan selama ini tidak diterima Allah?

Jawab:
⏺Rasulullah ﷺ bersabda:

‎إِنَّ الإِيْمَانَ لَيَخْلُقُ فِي جَوْفِ أَحَدِكُمْ كَمَا يَخْلُقُ الثَّوْبُ، فَاسْأَلُوْا اللهَ أَنْ يُجَدِّدَ الإِيْمَانَ فِي قُلُوْبِكُمْ
“Sesungguhnya iman benar-benar bisa menjadi usang di dalam tubuh seseorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka memohonlah kepada Allah supaya memperbarui iman di hati kalian!”

Iman dapat menjadi usang sehingga harus diperbarui. Oleh karena itu selalu ingatkan keluaga dan membantu memperbaharui keimanan.

Caranya: menyampaikan tentang kebesaran Allah, menyampaikan tentang hari akhir agar keimanannya baru karena keimanan saat ini tidak dapat dipakai sehingga untuk melakukan sholat 5 waktu pun susah namun sebaliknya untuk urusan duniawi mudah.

⏺Orang sakit mencari segala cara untuk sembuh. Cari tahu tentang dukun apakah ada ritual kesyirikan atau tidak? Kalau ada kesyirikan maka tidak boleh.

Alternatif lain adalah dengan mencari yang diperbolehkan untuk mengobati seperti ustadz yang dapat merukyah sesuai syariat.

2️⃣Soal:
Orangtua berpuasa weton di hari kelahiran. Bolehkah ikut berpuasa sebagai bentuk birul walidain?

Jawab:
Boleh berpuasa jika mengikuti yang diajarkan Nabi ﷺ

Perlu diketahui niat untuk puasa di hari kelahiran untuk apa? Jika mau berpuasa bisa berpuasa di hari kelahiran Nabi ﷺ

3️⃣Bagaimana cara meneguhkan hati agar dapat menutup secara sempurna?

⏺Ilmu membuat kita teguh dalam melakukan sesuatu.

Ada yang berhijab kemudian dilepas, ada yang beriman kemudian menjual imannya. Hal ini terjadi karena banyak yang beramal dengan ikut-ikutan bukan dengan ilmu

⏺Kenapa berhijab?

🔘Allah yang memerintahkan
Allah berfirman Al-Baqarah: 285
‎سمعنا واطعنا
“…..Kami dengar dan kami taat”

Oleh karena itu, kita wajib taat ketika mendengar apa yang diperintahkan Allah

🔘Kenapa diperintahkan? Karena ada banyak hikmah atas diperintahkannya suatu amalan

🔘Meminta sama Allah untuk menjalankan ibadah secara kaafah dengan berdoa sebagaimana yang diajarkan Nabi ﷺ

‎اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].”

🔘Sabarkan hati ketika melakukan perintah Allah karena akan ada banyak cobaan

4️⃣Soal:
Mohon nasehat untuk melakukan aqiqah sesuai syariat

Jawab:
⏺Aqiqah termasuk ibadah sembelihan untuk Allah sama seperti ibadah kurban. Syaratnya sama dengan kurban.

⏺Usahakan mengaqiqah dengan kambing terbaik. Potong kemudian bagikan mentah, namun yang matang lebih baik. Dan tidak perlu dengan membuat hajatan dimana para ulama menyebutkan lebih baik dagig aqiqah diantarkan bukan dengan undangan.

⏺Rambut anak dibotakin kemudian ditimbang dan disedekahkan seharga perak/emas

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🎥 Youtube: youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: soundcloud.com/ittibamengaji

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *