Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.,  At-Tauhid

Tauhid: Tafsir & Dakwah Kepadanya

This entry is part [part not set] of 11 in the series Tauhid

Diterbitkan pada -- 20 Januari 2021 @ 10:13

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛
Tauhid: Tafsirnya & Dakwah Kepadanya
📖 Syarah Kitab At Tauhid
👤Ustadz Dr Firanda Andirja
🗓️ 16 Januari 2021 | 2 Jumadil Akhir 1442H

⚫️Dakwah Tauhid

🔘Perintah Dakwah Tauhid

⏺Seorang muslim hendaknya jangan hanya membatasi tauhid pada diri sendiri tapi juga ikut mendakwahi

⏺Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al-Asr: 3
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Dengan demikian, seorang muslim berkewajiban untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

⏺Di antara penyempurnaan tauhid adalah berdakwah kepada tauhid

Allah ‎ﷻ berfiman dalam QS Yusuf: 108
‎قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku menyeru kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.

Penafsiran ayat tersebut sebagai berikut:

أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ1️⃣
Menyeru kepada Allah terdiri dari 2 hal, yaitu:
1. Menyeru kepada tauhid
2. Ikhlas tidak menyeru kepada selain Allah ‎ﷻ

Sedangkan selain kepada Allah misal kepada yayasan, ormas, golongan, alumni, diri sendiri sifatnya hanya sebagai sarana.

‎2️⃣ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ
Harus di atas ilmu karena
1. Banyak orang yang berdakwah tanpa ilmu
2. Banyak orang berdakwah tauhid dengan pemahaman yang salah

‎3️⃣ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِي
Aku dan orang2 yang mengikutiku menunjukkan seluruh pengikut Nabi ﷺ berdakwah kepada tauhid

‎4️⃣ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Kami bukan musyrikin yang memiliki konsekuensi:
1. Tidak tasyabbuh (menyerupai) dengan kaum musyrikin
2. Tidak basa basi tentang tauhid

🔘Keutamaan Tauhid

⏺ Dari Ibnu ‘Abbâs رضي الله عنه bahwa Rasûlullâh ﷺ ketika mengutus Mu’adz رضي الله عنه ke Yaman Beliau ﷺ bersabda:

‎إِنَّكَ سَتَأْتِيْ قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَىْهِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ– وَفِيْ رِوَايَةٍ – : إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ – فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لَكَ بِذٰلِكَ ، فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَـمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لَكَ بِذٰلِكَ ، فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لَكَ بِذٰلِكَ ، فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْـمَظْلُوْمِ ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ.

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka hendaklah pertama kali yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa anna Muhammadar Rasûlullâh (Sampai mereka mentauhidkan Allâh). Jika mereka telah mentaatimu dalam hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allâh ‎ﷻ mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah mentaati hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allâh mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir. Dan jika mereka telah mentaati hal itu, maka jauhkanlah dirimu (jangan mengambil) dari harta terbaik mereka, dan lindungilah dirimu dari do’a orang yang teraniaya karena sesungguhnya tidak satu penghalang pun antara do’anya dan Allâh.”

⏺Hadist tersebut menjelaskan bahwa yang pertama kali didakwahi adalah mentauhidkan Allah sebelum mendakwahi perkara lainnya.

⏺Hadist tersebut juga menunjukkan perlunya menjelaskan posisi mereka sebagai kaum musyrikin yang berada dalam kondisi kesesatan.

Dengan demikian, konsekuensinya bagi seorang muslim adalah tidak mengikuti orang kafir dan juga tidak ikut dalam perayaan-perayaan yang membuat orang kafir menjadi yakin seolah-olah mereka dalam posisi yang benar.

Diperbolehkan berdamai, toleransi, dan bersikap baik dengan orang kafir, tapi harus tetap selalu berdakwah karena meninggal dalam kondisi musyrik maka tidak ada rahmat baginya.

⏺Dalam perang Khaibar,
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sahal bin Sa’ad رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda pada waktu perang Khaibar:

‎يَوْمَ خَيْبَرَ لَأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَى يَدَيْهِ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ

‎قَالَ فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا

‎فَقَالَ أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقِيلَ هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ قَالَ فَأَرْسَلُوا إِلَيْهِ فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ فَبَرَأَ حَتَّى كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ

‎فَقَالَ عَلِيٌّ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا فَقَالَ انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللَّهِ فِيهِ فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Sungguh esok hari aku akan menyerahkan bendera komando ini kepada seorang laki-laki yang lewat tangannya Allah akan memenangkan peperangan ini. Dia adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya.”

Sahal berkata; “Maka semalaman orang-orang memperbincangkan siapa diantara mereka yang akan diberikan kepercayaan itu.” Keesokan harinya, orang-orang telah berkumpul di hadapan Rasulullah ﷺ dan masing-masing berharap mendapat kepercayaan tersebut.

Beliau bertanya: “Di manakah Ali bin Abu Thalib?.” Para sahabat menjawab; “Dia sedang sakit mata, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda; “Datangilah dan bawa dia kemari”. Rasulullah ﷺ lalu meludahi matanya dan mendo’akannya. Seketika matanya sembuh seakan tidak ada bekas sakit sebelumnya. Akhirnya beliau menyerahkan bendera komando perang tersebut kepadanya.

Ali berkata; “Wahai Rasulullah, “Aku akan memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita.” Beliau berkata; “Laksanakanlah dengan tenang hingga kamu singgah pada tempat tinggal mereka lalu ajaklah mereka menerima Islam dan kabarkan kepada mereka apa yang menjadi kewajiban mereka dari hak-hak Allah. Sungguh seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang lewat perantaraan kamu, hal itu lebih baik buatmu dari pada unta merah (harta yang paling baik).”

⏺Berdasarkan hadist tersebut yang pertama kali diperintahkan oleh Rasulull ﷺ adalah dakwah tauhid untuk masuk Islam baru kemudian yang lainnya.

⚫️Tafsir Tauhid dan Syahadat

🔘Definisi

Secara bahasa tauhid (توحيد) artinya mengesakan

🔘Pembagian Tauhid

Tauhid terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:

1️⃣Tauhid Rububiyyah
Maknanya tidak ada yang mencipta dan mengatur kecuali Allah ‎ﷻ

2️⃣Tauhid Ulihiyyah
Maknanya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah ‎ﷻ

3️⃣Tauhid Asma wa sifat
Maknanya tidak ada yang bersifat sempurna kecuali Allah ‎ﷻ karena Allah yang Maha Segalanya

🔘Makna لا اله الا الله

⏺ Merupakan intisari dakwah para nabi.

Kalimat tauhid menjelaskan mengenai objeknya معبود
(yang diibadahi) yaitu hanya Allah ‎ﷻ

‎لا معبود الله yaitu tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.

⏺Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Asma wa Sifat mengkonsekuensikan Tauhid Uluhiyyah

Karena jika mengakui hanya Allah ‎ﷻ yang mencipta dan maha segalanya, maka sudah jelas bahwa yang pantas diibadahi hanya Allah ‎ﷻ

🔘Tafsir Tauhid Yang Tidak Tepat

Beberapa tafsir لا اله الا الله yang kurang tepat/tidak sempurna/salah adalah sebagai berikut:

1️⃣Sebagian Kaum Asya’irah menafsirkan لا اله الا الله dengan لا قادر على الإختراع إلا الله yang artinya tidak ada yang mampu menciptakan melainkan Allah.

⏺Penafsiran ini tidak tepat karena tafsir ini cenderung hanya pada tauhid Rububiyyah saja

⏺Dampaknya adalah selama tidak meyakini adanya pencipta selain Allah ‎ﷻ maka tidak syirik

Contoh meminta pada mayyit, pohon atau yang lainnya selama tidak meyakini ada pencipta selain Allah maka jika mengacu pada penafsiran ini dianggap boleh.

2️⃣Tafsir mu’tazilah

Menafsirkan bahwa Tuhan hanya dzat tanpa sifat. Sehingga tauhid maknanya adalah mengesakan Allah dan menolak seluruh sifat-Nya.

3️⃣Tafsir wahdatul wujud

Menafsirkan bahwa alam semesta ini Allah dan Allah adalah alam semesta

4️⃣Tafsir takfiriyin

Menafsirkan dengan لا حكم الاالله , yaitu tidak ada hukum kecuali hukum Allah.

Dampaknya adalah meyakini barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka dianggap kafir

🔘Beberapa Dalil Mengenai Tauhid

1️⃣ Kesyirikan orang musyrikin terdahulu yang menyembah orang-orang soleh,

Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al-Israa: 57
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ يَبۡتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ ٱلۡوَسِيلَةَ أَيُّهُمۡ أَقۡرَبُ وَيَرۡجُونَ رَحۡمَتَهُۥ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُۥٓۚ إِنَّ عَذَابَ
رَبِّكَ كَانَ مَحۡذُورٗا

Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.

2️⃣ Nabi Ibrahim yang melepaskan diri dari sesembahan kecuali Allah.

Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Azzukruh 26-28

‎وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦٓ إِنَّنِي بَرَآءٞ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ
‎إِلَّا ٱلَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُۥ سَيَهۡدِينِ
‎وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ بَاقِيَةٗ فِي عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”. Dan (lbrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.

3️⃣Kesyirikan yang menjadikan pendeta dan rahib sebagai sembahan

Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS At-Taubah: 31
‎ٱتَّخَذُوٓاْ أَحۡبَارَهُمۡ وَرُهۡبَٰنَهُمۡ أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلۡمَسِيحَ ٱبۡنَ مَرۡيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُوٓاْ إِلَٰهٗا وَٰحِدٗاۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۚ سُبۡحَٰنَهُۥ عَمَّا يُشۡرِكُونَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

4️⃣ Syirik dalam mahabbah, cinta pada Allah dan cinta pada sembahan-sembahan selain Allah.

Allah ‎ﷻ berfirman dalam QS Al-Baqarah: 165
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

5️⃣ Konsekuensi tauhid yaitu menyatakan kafir pada selain Allah.

Terdapat penafian dan penetapan dengan pernyataan tidak ada sembahan kecuali Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:
‎من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah dan mengingkari semua yang disembah selain Allah, haramlah harta dan darahnya dan hisabnya tergantung kepada Allah.” (HR. Muslim)

⚫️Soal Jawab

1️⃣Bagaimana metode belajar secara tarbiyyah dengan berguru kepada senior?

✍️ Jawab:
Metode belajar apapun boleh saja asal kontennya benar dan pengajarnya kompeten.

2️⃣Bagaimana mendakwahi suami yang menyamakan seluruh agama?

✍️ Jawab:
Ajak untuk mendengarkan kajian kemudian ajak berdiskusi bahwa yang disampaikan agama lain kontradiktif dengan ajaran Islam sehingga tidak mungkin sama. Dan juga selalu berdoa pada Allah ‎ﷻ agar diberikan hidayah

3️⃣Bagaimana contoh perbuatan yang menjatuhkan diri pada perbuatan syirik?

✍️ Jawab:
Ada banyak, beberapa contohnya menyembelih untuk selain Allah, berdoa kepada selain Allah, memberi sesajen untuk mendapatkan keselamatan, memakai jimat.

4️⃣Orang-orang yang meminta pada mayyit karena belum berilmu? Apakah amalannya tertolak?

✍️ Jawab:
Kita hanya bisa menghukumi bahwa perbuatannya merupakan perbuatan syirik, sedangkan hubungannya dengan Allah maka Allah yang tahu. Tugas kita cukup mendakwahinya.

 

Series Navigation
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *