Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary,  Arbain An Nawawi

Lebih Mengenal Bid’ah

This entry is part [part not set] of 15 in the series ArbainNawawi

Diterbitkan pada -- 2 Februari 2021 @ 15:19

┏📜 🍃━━━━━━━━┓
📣 ITTIBA Mengaji
┗━━━━━━━━📜 🍃┛

Lebih Mengenal Bid’ah
📖 Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiy – Pertemuan Kesembilan
👤Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary, Lc. حفظه الله تعالى
🗓️ 25 Rabi’ul Akhir 1442 H / 10 Desember 2020

•┈┈┈┈┈••❀•◎﷽◎•❀••┈┈┈┈┈•

🔳 Hadits Kelima (الحديث الخامس)

عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. [ رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; ‘Aisyah رضي الله عنها dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya, maka dia tertolak. [Riwayat Bukhari dan Muslim, dan dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak].

🕋 Tentang ‘Aisyah رضي الله عنها

🔶 Ummul Mu’minin (bentuk jamaknya: Ummahatul Mu’minin) adalah gelar bagi para istri Rasulullah ﷺ, dalilnya surat Al-Ahzab ayat 6:

ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ ۗ …

Nabi Muhammad ﷺ itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.

🔶 Kunyah-nya Ummu ‘Abdillah, berdasarkan sebuah hadits dimana ‘Aisyah meminta kunyah kepada Rasulullah ﷺ dan Rasulullah ﷺ memberi kunyah Ummu Abdillah.

⏺️ Abdullah adalah anak dari Asma binti Abu Bakr, keponakan ‘Aisyah, berdasarkan Hadits Nabi ﷺ:
الخالة بمنزلة الأم
Bibi kedudukannya seperti ibu

➡️ Maka hendaknya bagi yang ibunya sudah meninggal, berbuat baik kepada bibinya.

➡️ Boleh ber-kunyah dengan selain nama anak

🔶 Namanya lengkapnya ‘Aisyah binti Abi Bakr Ash-Shiddiq (Muhammad) bin Abi Kuhafah (Abdullah) bin Amir bin ‘Amr, dst. bertemu nashabnya dgn Nabi ﷺ pada nama Luay (keturunan Quraisy)

🔹 Abu Bakr nama aslinya Muhammad, Abu Kuhafah nama aslinya Abdullah

🔶 Imam Adz-Dzahabi رحمه الله berkata Aisyah adalah wanita yang paling paham agama diantara para wanita secara mutlak.

🔶 Satu²nya istri Rasulullah ﷺ yang perawan

🔶 Riwayat dari Imam Bukhari رحمه الله bahwasanya ‘Aisyah رضي الله عنها berkata: Rasululah ﷺ menikahiku pada saat aku berusia tujuh tahun dan menggauliku pada saat aku berusia sembilan tahun.

🔹 Perkara ini kadang dijadikan olokan oleh orang-orang yang membenci Islam, maka jawabnya:
➡️ hal ini adalah kebiasaan dari orang-orang di zaman tersebut bukan hanya dilakukan oleh Rasulullah ﷺ. Tidak ada musuh Rasululah ﷺ yang menghina hal ini
➡️ Rasulullah ﷺ melakukan demikian agar Aisyah رضي الله عنها dapat menghafal banyak Hadits

🔶 Rasulullah ﷺ bersabda:
…فضل عائشة على النساء كفضل الثريد على سائر الطعام
…keutamaan ‘Aisyah atas para wanita seperti Tsarid dibandingkan seluruh makanan yang lezat

🔹 Ulama berbeda pendapat siapa yang lebih utama antara Khadijah dengan Aisyah رضي الله عنهما
➡️ Wallahu a’lam, pendapat yang diambil adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله bahwasanya masing² memiliki keutamaan.
⚪Khadijah:
✅ wanita pertama masuk Islam
✅ menolong dakwah Rasulullah ﷺ
⚪Aisyah:
✅ membantu menyebarkan ilmu² dan syari’at Islam

🔶 ‘Aisyah رضي الله عنها dicintai Rasululah ﷺ sebagaimana hadits:
أَىُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ « عَائِشَةُ » .
Siapa orang yang paling engkau cintai?” Beliau ﷺ menjawab, “Aisyah”. [HR. Bukhari]
➡️ Faidahnya adalah boleh seorang lelaki bercerita bahwa ia mencintai istrinya.

🔶 Riwayat dari ‘Aisyah رضي الله عنها dinukil dari Kitab الطبقات الكبرى:

فضلت على نساء النبي صلى الله عليه و سلم بعشر :
Aku diutamakan diantara para istri Nabi ﷺ atas 10 perkara:

١- لم ينكح بكرا قط غيري
Nabi ﷺ tidak menikahi wanita perawan selainku

٢- و لم ينكح إمرأة أبواها مهاجران غيري
Nabi ﷺ tidak menikahi wanita yang kedua orang tuanya berhijrah

٣- و أنزل الله براءتي من السماء
Allah ﷻ menurunkan ayat dari langit untuk melepaskan tuduhan zina kepadaku dari orang² munafiq

٤- و جاءه جبريل بصورتي من السماء في حريرة
Jibril عليه السلام mendatangi Nabi ﷺ membawa gambarku dari langit dengan kain sutra

٤- و قال تزوجها فانها إمرأتك
Jibril عليه السلام berkata pada Nabi ﷺ: “Nikahilah dia karena sesungguhnya dia adalah istrimu

٥- و كنت اغتسل أنا و هو من إناء واحد و لم يكن يصنع ذلك بأحد من نسائه غيري
Akulah satu²nya istri Nabi ﷺ yang beliau ﷺ ajak mandi bersama

٦- و كان يصلى و أنا معترضة بين يديه و لم يكن يفعل ذلك بأحد من نسائه غيري
Terkadang beliau ﷺ shalat dan aku diantara kedua tangannya dan tidak pernah demikian dengan istri Beliau ﷺ yang lain

٧- و كان ينزل عليه الوحي و هو معي و لم يكن ينزل عليه و هو مع أحد من نسائه غيري
Terkadang wahyu turun dan beliau ﷺ sedang bersamaku dan tidak pernah wahyu turun ketika beliau ﷺ bersama istri yang lain

٨- و قبض الله نفسه و هو بين سحرى و نحرى
Allah ﷻ mewafatkan beliau ﷺ di pangkuanku

٩- و مات في الليلة التي كان يدور على فيها
Beliau ﷺ wafat di malam giliranku

١٠- و دفن في بيتي.
Beliau ﷺ dimakamkan di rumahku

➡️ Ini untuk membantah kaum syiah rafidhah yang sangat membenci Aisyah رضي الله عنها

🕋 Faidah Hadits

1️⃣ Hadits ini adalah dasar dalam timbangan amalan lahiriyah.
🔶 Hati harus ikhlas kepada Allah ﷻ (Hadits 1 – Niat) dan amalan harus sesuai petunjuk Rasulullah ﷺ (Hadits 5)

2️⃣ Hadits ini menunjukkan ibadah apapun jenisnya jika tidak sesuai dengan yang disyari’atkan Rasulullah ﷺ maka tertolak.

3️⃣ Bagi pelaku bid’ah maka diancam dengan ancaman yang keras, sebagaimana hadits:

مَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (متفق عليه)

“Barangsiapa berbuat bid’ah di dalamnya (Madinah), atau melindungi pelaku bid’ah, maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya” (Muttafaq ‘Alaih).

4️⃣ Pelaku bid’ah baik pelopor atau yang mengamalkan semuanya tertolak dan mendapatkan ancaman laknat.

5️⃣ Kata رَدٌّ maknanya مردود yakni tertolak.

6️⃣ Tidak termasuk bid’ah apa saja yang diperlukan dalam kepentingan atau sarana memahami agama, contoh:
1. Pengumpulan/pembukuan mushaf Al-Qur’an dalam satu kitab:
– diperlukan karena banyak shahabat penghafal Al-Qur’an yang wafat
– disepakati oleh seluruh Shahabat رضي الله عنهم
2. Penulisan ilmu bahasa (nahwu)
3. Pembagian Tauhid menjadi 3: Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Ashma wa Shifaat.

7️⃣ Seluruh amalan yang mengada-ada adalah tertolak meskipun niat pelakunya baik. Dalilnya hadits Nabi ﷺ yang melarang shahabat Abu Burdah bin Niyaar رضي الله عنه menyembelih qurban sebelum shalat Idul Adha, meskipun niatnya baik.

8️⃣ Bid’ah tercela dan terlarang, sehingga berkonsekuensi kepada keharaman perbuatannya. Hukumnya haram dan dosa besar.

9️⃣ Kaidah fiqh:
أن النهي يقتضي الفساد
Maka barangsiapa yang melakukan bid’ah maka amalannya rusak

🔟 Kaidah fiqh:
كل شيء وجد سببه على عهد النبي صلى الله عليه وسلم ولم يفعله فالتعبد به بدعة
Semua perkara yang ada sebab untuk dilaksanakan di zaman Nabi ﷺ namun tidak dilakukan, maka melakukannya sepeninggal Nabi ﷺ sebagai ibadah adalah bid’ah

1️⃣1️⃣ Konsekuensi dari amalan yang terlarang adalah amalan tersebut rusak. Contoh: jual beli yang dilakukan setelah Khatib Jum’at naik mimbar, maka jual beli tersebut rusak (seperti mencuri).

🕋 Sesi Pertanyaan:

1️⃣ Bagaimana kedudukan dosa bid’ah dengan dosa-dosa yang lainnya seperti syirik dan zina?

✒️Jawab:
✅ Semua dosa harus dijauhi
✅ Sebagai tambahan bid’ah berkonsekuensi buruk:
1. Pelakunya berarti berbicara tentang Allah ﷻ tanpa ilmu, dan ini dosa besar, dalilnya Surat Al-A’raf ayat 33
2. Secara langsung atau tidak langsung telah mendustakan Firman Allah ﷻ Surat Al-Maaidah ayat 3, dimana Islam telah Allah ﷻ sempurnakan
3. Sadar atau tidak sadar telah mencela syari’at Islam, karena seakan syariat belum sempurna
4. Mencela kaum muslimin setelah zaman Nabi Muhammad ﷺ (shahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in) karena seakan mereka belum mengerjakan amalan yang baik
5. Menghapus sunnah Nabi ﷺ
6. Memecah belah kaum muslimin, dimana akhirnya tidak mengamalkan Sunnah Nabi ﷺ
7. Sulit untuk diterima taubatnya, dan sulit untuk bertaubat karena mengira dirinya sedang beribadah.
8. Terhalang dari telaga Nabi ﷺ:
Dari Abu Wail, dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ

“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ ” (HR. Bukhari, no. 7049)

🔹 Dalam riwayat lain dikatakan,

إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى

“(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.” Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari, no. 7051)

2️⃣ Apa hukum ceramah di saat acara penguburan?

✒️Jawab:
✅ Memberikan nasehat setelah penguburan secara terus menerus maka tidak disyari’atkan
✅ Diperbolehkan sesekali untuk menasehati manusia, dalilnya:
Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu melihat perkuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.
Suatu hari ada seorang yang bertanya:
تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟
“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?”
Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه
“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” [HR. Tirmidzi]
✅ Syaikh Utsaimin رحمه الله membolehkan hal ini namun tidak dijadikan kebiasaan, sebagaimana hadits Nabi ﷺ:
اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
“Mohonkanlah ampunan untuk saudaramu, dan mintalah agar dia diberikan keteguhan, karena sesungguhnya sekarang ini dia sedang ditanya.”

3️⃣ Bagaimana menasehati keluarga yang shalawatan dan membaca sayyidina saat shalat?

✒️Jawab:
✅ Beberapa kali sudah saya jawab yakni menasehati dengan hikmah sesuai kondisi situasi dan sosial orang yang dinasehati.
🔹 Dan lebih utama dengan menjelaskan makna dan konsekuensi dua Kalimat Syahadat.

✅ Apakah mengucapkan sayyidina dalam shalat itu bid’ah?
➡️ Sesuai contoh Nabi ﷺ tidak ada kalimat sayyidina dalam shalat, adapun di luar shalat maka dibolehkan seperti di khutbah Jum’at, dalilnya Hadits Nabi ﷺ
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آَدَمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ
Aku adalah pemimpin anak adam pada hari kiamat dan bukannya sombong

✅ Apakah membuat shalawat baru dibolehkan?
➡️ Shalawat terbaik adalah yang diajarkan Nabi ﷺ dan beliau ﷺ menunggu wahyu sebelum menjawab pertanyaan shahabat tentang cara bershalawat
➡️ Shalawat yang dibuat manusia terkadang menyimpang seperti yang maknanya bertemu dengan Nabi ﷺ dalam keadaan jaga.

4️⃣ Bagaimana cara menilai suatu bid’ah sudah keluar dari Islam? Bagaimana apabila ada perbedaan pendapat antar ulama terkait suatu perbuatan bid’ah?

✒️Jawab:
🔶 Tidak semua bid’ah mengeluarkan dari Islam

✅ Yang mengeluarkan dari agama Islam seperti bid’ah keyakinan (aqidah):
1. Jibril عليه السلام salah menyampaikan wahyu
2. Al-Qur’an yang kita miliki sekarang kurang

✅ Bila ada perbedaan pendapat, maka kembalikan kepada dalil, yakni Al-Qur’an dan Hadits Rasululah ﷺ

5️⃣ Terkait sifat² Allah berupa wujud, qidam, baqa: apakah ada dalilnya?

✒️Jawab:
🔹 Ini adalah pendapat dari ahli kalam, untuk penjelasan luas lihat video kajian Aqidah Alwasithiyyah dari Al-Ustadz Dr. Firanda Andirja حفظه الله تعالى (video no.5 s/d 9)

🔹 Pendapat ini (wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lil hawadits) sebenarnya ingin membantah ahli filsafat yang mengatakan Allah ﷻ tidak memiliki sifat. Namun mereka akhirnya terperosok kepada menyamakan Allah ﷻ kepada makhluknya.

🔹 Secara nash dalil spesifik sifat² Allah ﷻ tersebut tidak ada, dan ini dibuat oleh ahli kalam berdasarkan akal mereka.

6️⃣ Bagaimana dengan maksud ucapan Umar bin Al-Khaththab tentang bid’ah hasanah?

✒️Jawab:
🔶 Pertama mendudukkan perkara bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
كل بدعة ضلالة – Setiap bid’ah sesat
✅ Kata ‘kullu’ adalah mencakup keumumuman
✅ Diucapkan oleh Nabi ﷺ yakni orang yang paling fasih, penyayang kepada umatnya, dan ikhlas.
✅ Shahabat dan para ulama memahami dalil tersebut sesuai apa yang diinginkan Rasulullah ﷺ, yakni semua bid’ah sesat tanpa terkecuali

🔶 Menjawab syubhat dengan menukil perkataan Umar رضي الله عنه:
1. Tidak boleh kita tandingkan perkataan Rasulullah ﷺ dengan perkataan siapa pun manusia lainnya. Imam Syafi’i berkata kaum muslimin sepakat bahwa siapa yang telah terang baginya sunnah Nabi ﷺ tidak boleh meninggalkan sunnah tersebut demi perkataan manusia lain
2. Umar رضي الله عنه mengucapkan ini dalam rangka mengajak shalat tarawih berjama’ah dan shalat tarawih bukan bid’ah. Bid’ah yang dimaksud Umar رضي الله عنه adalah secara bahasa.
➡️ Dan pemahaman seperti ini dipahami oleh banyak Ulama sepanjang zaman.

🕋 Nasehat Ustadz

Nasehat dari Abu Dzar رضي الله عنه:
كل عبادة لم يتعبد بها أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم فلا تعبدو بها، فان الأول لا يادع مقالا بالأخر
Setiap ibadah yang belum dikerjakan para sahabat Nabi Muhammad ﷺ maka janganlah kerjakan, karena para generasi awal tidak meninggalkan kecuali yang terbaik bagi generasi akhir

🔶 Dakwah salafiyyah bukan ingin membid’ahkan amalan kaum muslimin, namun menasehatkan kebaikan sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ.

و الله تعالى أعلم بالصواب

Doa Kafaratul majelis

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

✅Follow | 👍Like | 📌Subscribe | ⤴️Share
🌎 Web: http://ittibamengaji.net
🎥 Youtube: http://youtube.com/c/ittibamengaji
📸 Instagram: http://instagram.com/ittibamengaji
📩 Telegram: http://t.me/ittibamengaji
🎙️ Twitter: http://twitter.com/ittibamengaji
💻 Facebook: http://facebook.com/ittibamengaji
🔊 Soundcloud: http://soundcloud.com/ittibamengaji

Series Navigation
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *